Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Benar Naik Motor Enggak Pakai Tanpa Jaket Bisa Paru-paru Basah?

Kompas.com - 11/02/2022, 10:02 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengendarai sepeda motor sangat disarankan untuk mengenakan jaket. Perlengkapan berkendara ini tak hanya berfungsi untuk melindungi tubuh ketika terjatuh.

Jaket juga berguna untuk menahan terpaan angin dari arah depan. Sehingga, kondisi tubuh tetap bugar setelah berkendara jauh sekalipun.

Baca juga: Hadapi Modus Kejahatan Saat Berkendara, Jangan Langsung Berhenti

Banyak yang beranggapan bahwa mengendarai motor tanpa jaket dapat menyebabkan penyakit paru-paru basah.

Ilustrasi berkendaraDok. YIMM Ilustrasi berkendara

Menurut dr. Agus Dwi Susanto, dokter spesialis paru yang aktif melayani pasien di RSUP Persahabatan, selama ini memang belum ada penelitian tentang itu secara pasti.

"Memang belum ada penelitian bahwa orang yang mengendarai motor tidak mengenakan jaket (bisa) kena penyakit paru-paru basah," ujar Agus, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Ini Pentingnya Mengatur Spion Sebelum Berkendara

Secara teori dan logika, menurut Agus, seseorang yang mengendarai motor tanpa mengenakan jaket memiliki potensi yang lebih besar terkena penyakit pada paru-paru, dibandingkan dengan yang mengenakan jaket.

Ilustrasi paru-paru pasien pengidap tuberkulosis (TB) paru, dengan tampilan diperbesar bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkannya.SHUTTERSTOCK/KATERYNA KON Ilustrasi paru-paru pasien pengidap tuberkulosis (TB) paru, dengan tampilan diperbesar bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkannya.

Aktivitas pernafasan orang yang mengendarai kendaraan roda dua tanpa mengenakan jaket akan berjalan tidak normal. Hal ini disebabkan karena adanya tekanan udara dari luar bagian dadanya.

"Padahal, saat menghirup udara terdapat berbagai kuman atau partikel jahat yang ikut terbawa ke dalam paru-paru. Maka itu, udara dan partikel jahat itu harus dikeluarkan, yakni ketika menghembuskan nafas," kata Agus.

Agus menambahkan, saat berkendara, bagian dada memerlukan perlindungan, seperti jaket atau rompi pelindung. Sehingga, aktivitas bernafas dapat tetap berjalan normal selama berkendara.

Ilustrasi berkendara di era new normalIstimewa Ilustrasi berkendara di era new normal

"Kalau dikatakan korelasi langsung dengan penyakit paru-paru basah, ya tidak ada. Tapi, tanpa menggunakan jaket ini meningkatkan risiko. Misalnya, ada kuman masuk, tapi kemampuan bernafasnya terhambat, kumannya mengendap,” ujar Agus.

Menurutnya, tidak mengenakan jaket saat mengendarai motor tidak langsung dirasakan, tapi bersifat akumulatif. Agus juga menjelaskan, bahwa paru-paru basah sendiri merupakan istilah dari salah satu jenis penyakit pada paru-paru. Penyakit lain yang juga bisa timbul adalah tuberculosis (TBC).

"Penyakit paru-paru basah itu pemahaman orang awam saja. Tapi secara terminologi, maksudnya adalah peradangan di bagian paru-paru karena kuman," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau