JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa mobil zaman sekarang rata-rata sudah dilengkapi dengan defogger. Fitur ini yang dapat mencegah terjadinya pengembunan pada kaca mobil.
Letaknya yang ada pada kaca belakang membuat fitur yang satu ini jadi jarang diperhatikan. Layaknya komponen roda empat lainnya, bisa saja defogger mengalami kerusakan.
Sayangnya, apabila perangkat penghilang kabut itu sudah rusak, maka kecil kemungkinan bisa diperbaiki dan kembali berfungsi seperti semula.
Baca juga: Terjadi Lagi Pencurian Modus Pecah Kaca Mobil, Begini Cara Antisipasinya
Untuk menghindari terjadinya kerusakan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para pemilik mobil. Berikut ini, ada tiga hal yang dapat menyebabkan defogger rusak:
1. Penggantian Kaca Film
Mengganti kaca film biasa dilakukan para pemilik mobil yang ingin mengubah tampilan kendaraannya. Namun, perlu diingat bahwa tidak bisa sembarangan mengganti kaca film pada bagian belakang.
Sebab, pada kaca belakang menempel filamen defogger yang bisa saja putus jika tidak berhati-hati saat menggantinya.
Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, saat mengganti kaca film harus memperhatikan keberadaan filamennya.
“(Kerusakan) filamen bisa terjadi saat pelepasan kaca film mobil, filamennya itu kan menempel pada kaca. Kalau kurang hati-hati filamennya bisa putus,” ujar Didi, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Karet Wiper Sudah Getas, Segera Ganti atau Kaca Mobil Bisa Rusak
2. Lupa Menonaktifkan Defogger
Untuk mengaktifkan defogger, pengendara harus melakukannya secara manual. Penggunaannya juga hanya dalam keadaan tertentu saja.
Defogger diaktifkan saat embun muncul pada kaca mobil dan menghalangi pandangan pengemudi. Setelah embun hilang, defogger harus dinonaktifkan.
Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak Suparna mengatakan, defogger bekerja dengan cara memanaskan filamen yang menempel pada kaca. Setelah panas, maka embun yang menempel akan menguap.
“Menyalakan defogger ini hanya saat tertentu saja, jangan terus menyalakannya. Kalau embun sudah hilang sebaiknya defogger langsung dimatikan,” ujar Suparna
Jika defogger dibiarkan terus menyala dalam waktu yang lama, bisa saja menyebabkan terjadinya kerusakan.
3. Salah Dalam Membersihkan Kaca
Banyak yang tidak mengetahui bahwa membersihkan kaca mobil yang terdapat defogger tidak boleh sembarangan. Apalagi, saat menggunakan cairan pembersih kaca.
Menurut Suparna, menggunakan cairan pembersih yang tidak sesuai justru dapat membuat filamen mengalami korosi dan bisa menyebabkannya putus.
“Kalau ingin membersihkan kaca harus sangat berhati-hati, jangan menggunakan cairan pembersih yang justru akan menyebabkan korosi. Karena itu metal sehingga bisa korosi dan terputus,” kata Suparna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.