JAKARTA, KOMPAS.com - Saat bekendara jarak jauh atau ke daerah yang belum pernah dilewati, aplikasi peta atau navigasi bisa menjadi salah satu solusi.
Berkat peta digital tersebut, pengendara bisa dengan mudah mengambil jalur tercepat untuk sampai di titik tujuan.
Namun, saat mengikutinya, pengendara harus tetap memperkirakan apakah kendaraan mampu melintasi jalur yang direkomendasikan atau tidak. Pasalnya, tak jarang rekomendasi yang diberikan kurang tepat, bahkan sulit dilalui oleh mobil.
Contohnya kejadian yang baru-baru ini menimpa satu keluarga, di mana mereka harus tersesat di tengah hutan kawasan Muara Badak, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, pada Jumat (21/1/2022), lantaran mengikuti Google Maps.
Basarnas pun sampai turun tangan untuk menolong keluarga tersebut.
Baca juga: Ikuti Google Maps, Pengendara Ojol Malah Masuk Jalan Tol
Peristiwa yang terjadi kepada keluarga tersebut nyatanya juga sering dialami oleh para pengendara, baik mobil maupun sepeda motor.
Bahkan, belum lama ini ada berita bahwa pengendara ojol masuk jalan tol reformasi, Makassar, Sulawesi Selatan, lantaran mengikuti petunjuk yang ada di aplikasi peta tersebut.
Untuk itu, simak tips menggunakan aplikasi peta agar tak tersesat dan sampai ke tujuan dengan selamat.
Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan mengatakan, hal utama yang harus dipersiapkan jika bepergian menggunakan aplikasi peta adalah mengecek terlebih dahulu rute yang disarankan.
“Bila akan menempuh perjalanan jauh dan mengandalkan aplikasi peta, H-1 sebelum keberangkatan pengemudi sebaiknya mempelajari dan melihat kondisi melalui foto lokasi yang tersedia di aplikasi,” ucap Marcell saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/1/2022).
Kemudian, jangan lupa untuk update informasi melalui aplikasi peta yang ada saat istirahat.
“Ketika sudah di perjalanan dan sedang istirahat, lihat lagi rutenya, diarahkan ke mana. Kemudian bila rute yang disarankan berubah, segera pelajari lagi,” kata dia.
Lebih lanjut lagi, Marcell menyarankan, bila masuk ke daerah dengan sinyal yang minim, jangan andalkan aplikasi.
“Coba untuk bertanya arah dengan orang sekitar agar tidak tersesat,” ucapnya.
Sementara itu, Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani menambahkan, pengendara sebaiknya tetap memperhatikan jalan dan wilayah sekitar. Bila tak mampu dilewati maka sebaiknya mengambil jalur alternatif yang diatur melalui aplikasi terkait atau bertanya pada warga.
“Bila ada suatu hal yang aneh, terkhusus pada medan jalan, coba lihat map lagi apakah masih on track,” kata Agus.
Baca juga: Honda All New HR-V Tertangkap Kamera Sedang Syuting
Menurut Agus, jika memang tidak bisa dilewati, jangan dipaksakan. Tanya saja dengan orang sekitar. Kemudian pastikan bahwa aplikasi terkait sudah sesuai dengan moda kendaraan yang telah digunakan.
Di samping itu, pada suatu titik tertentu aplikasi navigasi bisa jadi belum melakukan update terkini, apakah jalan sedang dilakukan perbaikan, sudah diperbarui, atau lainnya.
“Jangan gegabah dan jangan percaya 100 persen pada aplikasi peta. Tetap selalu waspada,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.