Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER OTOMOTIF] Konsumen Beli Fazzio Dipaksa Kredit, Begini Jawaban Yamaha |Video Debt Collector Ambil Paksa Mobil di Surabaya, Pahami Aturannya

Kompas.com - 11/02/2022, 06:32 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Yamaha Fazzio jadi salah satu produk baru tahun ini yang banyak menarik perhatian orang-orang.

Usai meluncur pada 17 Januari lalu, skutik ini bisa dibilang berhasil memancing minat konsumen untuk membeli. Bagi konsumen yang membeli sejak Januari, mungkin Februari ini mulai dikirim.

Tapi buat yang baru memesan sekarang, tampaknya masih harus menunggu beberapa hari atau beberapa minggu lagi, sampai motor diantar ke rumah.

Mirisnya, antrean inden yang terjadi di diler rupanya dimanfaatkan tenaga penjual Yamaha untuk mendahulukan pembelian secara kredit ketimbang kontan.

Selain itu, beredar tayangan di media sosial seorang pria dianiaya sejumlah orang yang disebut sebagai debt collector.

Dalam rekaman yang diunggah oleh akun Instagram @romansasopirtruck, Rabu (9/2/2022), nampak seorang pria dikerumuni sejumlah orang yang mendorongnya ke mobil berwarna putih. Mereka terlihat nampak memperebutkan sesuatu.

Baca juga: Komparasi Bus Suites Class dengan HD Prime Buatan Laksana, Pilih Mana?

“Seorang pria dianiaya dan diambil paksa mobilnya oleh beberapa oknum debt collector saat mengantarkan sebuah barang berupa mebel. Kejadian di Surabaya arah Suramadu, Selasa siang (08/02/2022),” tulis unggahan tersebut.

Berikut daftar 5 artikel terfavorit di kanal Kompas Otomotif, Kamis (11/2/2022):


1. Konsumen Beli Fazzio Dipaksa Kredit, Begini Jawaban Yamaha

Test ride Yamaha FazzioDok. YIMM Test ride Yamaha Fazzio

Tercatat, ada beberapa laporan terkait hal ini. Semisal akun Twitter @wasawirman yang awalnya ingin membeli cash. Namun karena dipaksa harus kredit jika motor ingin cepat sampai, ia pun batal melakukan transaksi.

Redaksi Kompas.com juga mulai menerima beberapa laporan serupa, yang menyebutkan bahwa pramuniaga mengarahkan konsumen untuk membeli secara kredit, jika ingin Fazzio tanpa inden.

Menanggapi hal ini, Antonius Widiantoro, Manager Public Relation, YRA & Community PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), mengatakan, pihaknya berterima kasih atas minat konsumen yang begitu besar terhadap Fazzio.

Baca juga: Konsumen Beli Fazzio Dipaksa Kredit, Begini Jawaban Yamaha

2. Video Debt Collector Ambil Paksa Mobil di Surabaya, Pahami Aturannya

Seorang pria dianiaya dan diambil paksa mobilnya oleh beberapa oknum debt collector saat mengantarkan sebuah barang berupa mebel.Instagram.com/romansasopirtruck Seorang pria dianiaya dan diambil paksa mobilnya oleh beberapa oknum debt collector saat mengantarkan sebuah barang berupa mebel.

Mengingat kejadian seperti bukan yang pertama kali terjadi, sebaiknya pemilik kendaraan harus paham bagaimana jika tiba-tiba ada debt collector yang datang untuk mengambil atau menyita kendaraan.

Ketua Pengurus Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, aturan soal debt collector saat ini lebih ketat.

Debt collector tetap boleh, asal mengikuti aturan-aturan yang sudah ditentukan, tidak sembarangan. Misalnya untuk cara dan jam telepon saja itu ada ketentuannya,” ujar Tulus belum lama ini kepada Kompas.com.

Baca juga: Video Debt Collector Ambil Paksa Mobil di Surabaya, Pahami Aturannya

3. Apa Benar Ban dengan Tapak Lebar Berisiko Mengalami Aquaplaning?

Ilustrasi ban mobil.Dok. Shutterstock Ilustrasi ban mobil.

Salah satu modifikasi yang paling sering dilakukan oleh pemilik mobil pribadi adalah menganti pelek dan ban. Biasanya, pemilihan ukuran ban akan lebih lebar dari standar pabrikan demi tampilan mobil lebih kekar.

Jika ban lebar digunakan saat permukaan jalan kering, tentunya membuat mobil lebih mencengkeram aspal. Hal ini dikarenakan lebih lebarnya permukaan ban yang bersentuhan dengan aspal.

Namun, ban lebar ternyata punya risiko lain ketika jalan di permukaan jalan basah atau ketika lagi hujan. Salah satunya, risiko aquaplaning yang lebih mudah terjadi.

Baca juga: Apa Benar Ban dengan Tapak Lebar Berisiko Mengalami Aquaplaning?


4. Bus Baru PO ALS, Pakai Tampilan Jadul

Bus AKAP baru PO ALSDOK. ADIPUTRO Bus AKAP baru PO ALS

PO Antar Lintas Sumatera (ALS) baru saja menambah armada baru. Bus dengan kelir hijau khas PO ALS ini rilis dari Karoseri Adiputro, Rabu (9/2/2022).

PO ALS kembali menggunakan bodi Jetbus 3+ MHD yang dipasang ke sasis Mercedes Benz OH 1626. Untuk spesifikasi yang ada di kabinnya juga cukup sederhana, susunan bangku 2-2 dengan toilet dan sekat smoking room di belakang.

“Selain itu juga dilengkapi dengan sistem audio, dispenser dan wifi,” kata Yohan Setiawan, Supervisor Finishing Bus Karoseri Adiputro kepada Kompas.com, Rabu (9/2/2022).

Baca juga: Bus Baru PO ALS, Pakai Tampilan Jadul

5. Masih Perlukah Inreyen pada Mobil Baru?

Ilustrasi mobil Shutterstock Ilustrasi mobil

Pada periode awal kepemilikan mobil baru, ada beberapa pantangan yang harus diperhatikan. Salah satunya, ialah tidak dianjurkan untuk langsung tancap gas. Hal ini berkaitan dengan inreyen.

Sebab, mobil baru memerlukan masa adaptasi karena baru keluar dari pabrik, sehingga kendaraan tidak kaget dan berujung timbulnya masalah pada komponen tertentu. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, apakah inreyen pada mobil baru masih diperlukan?

Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, inreyen pada mobil baru tetap diperlukan, tujuannya untuk memperpanjang usia kendaraan.

Baca juga: Masih Perlukah Inreyen pada Mobil Baru?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com