Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Anti Mundur Saat Menyetir Mobil Manual di Tanjakan

Kompas.com - 24/01/2022, 19:31 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comMobil dengan transmisi manual memang masih menjadi pilihan sebagian orang di Indonesia.

Apalagi katanya, bagi pemula yang mau belajar mengemudikan mobil, harus bisa menyetir mobil manual terlebih dahulu.

Salah satu tantangan ketika menyetir mobil manual adalah bertemu dengan tanjakan dan dalam kondisi macet.

Berbeda dengan mobil matik yang hanya punya dua pedal yakni gas dan rem, mobil manual memiliki pedal kopling yang harus diinjak.

Jadi ketika mobil manual berhenti di tanjakan, kaki kiri menekan pedal kopling dan kaki kanan ada di pedal rem.

Lalu, saat mau kembali berjalan, kadang pengemudi apalagi pemula panik saat mobil bergerak mundur karena kaki kanan pindah ke pedal gas.

Baca juga: Saat Melewati Tanjakan Curam, Apa Perlu Matikan AC?

Transmisi manual All New Isuzu D-MaxKOMPAS.com/FATHAN RADITYASANI Transmisi manual All New Isuzu D-Max

Lalu bagaimana tips menyetir mobil manual di tanjakan tanpa mundur?

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, menyetir mobil manual di tanjakan memang menjadi tantangan. Jangan sampai mobil malah mundur atau mati mesinnya.

“Pertama, pastikan memiliki momen yang cukup agar awalan mobil menanjak bertenaga. Ambil ancang-ancang gas dan pertahankan rpm sesuai derajat kemiringan,” kata Sony kepada Kompas.com, Senin (24/1/2022).

Baca juga: Honda All New HR-V Tertangkap Kamera Sedang Syuting

Kemudian, ketika mobil berhenti di tanjakan, atur jarak aman dengan mobil di depan. Pengemudi diimbau tidak terlalu mepet agar ada ruang, begitu juga saat mobil sudah mulai berjalan, atur jaraknya.

Mitsubishi Xpander melintas tanjakan Sitinjau Lauik di Sumatera Barat.Youtube Sitinjau Lauik Truk Video Mitsubishi Xpander melintas tanjakan Sitinjau Lauik di Sumatera Barat.

“Ketiga, ketika berhenti di tanjakan, tarik parking brake dan injak kopling. Kemudian saat mulai jalan, injak pedal gas dibarengi mengangkat kopling, saat mobil terasa bergerak namun tertahan, lepas parking brake,” kata Sony.

Ketika diam di tanjakan, sebisa mungkin jangan menggantung kopling. Hal ini yang membuat kopling aus sehingga harus mengganti komponen tersebut lebih cepat.

Fitur Kamera Mundur

Ilustrasi parkir dibantu dengan sejumlah fitur dari mobil.headlightmag.com Ilustrasi parkir dibantu dengan sejumlah fitur dari mobil.

Sebagian mobil yang dijual saat ini sudah menyematkan fitur kamera mundur yang ditampilkan pada head unit di dasbor. Jadi ketika tuas transmisi masuk ke posisi mundur, terekam gambar kondisi di belakang kendaraan.

Fitur ini juga bisa ditambah untuk mobil yang standarnya tidak mempunyai kamera mundur. Jadi dengan memasang aksesori, pengemudi bisa melihat ke arah belakang lewat layar head unit di dasbor.

Kamera mundur ini tentu sangat bermanfaat ketika sedang ingin parkir mundur. Namun, walaupun gambar yang dihasilkan cukup jelas, ketika ingin parkir tetap harus memerhatikan kondisi di sekitar kendaraan.

Ilustrasi parkir Toyota Fortuner.headlightmag.com Ilustrasi parkir Toyota Fortuner.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, ketika lakukan manuver mundur, jangan terlalu fokus pada layar head unit. Hasil gambar yang ditampilkan kamera mundur jangkauannya terbatas.

“Objek yang statis memang bisa terpantau pada kamera mundur, namun yang dinamis atau bergerak tidak sepenuhnya terlihat. Sehingga proses mundur pada kendaraan tetap harus pelan, waspada, dan hati-hati,” kata Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.

Pengemudi tetap harus melihat lewat spion ketika mobil mundur, atau lebih baik lagi menengok ke arah belakang. Jadi bisa dibilang kalau spion dan kamera mundur saling melengkapi ketika ingin bergerak mundur.

“Kamera lebih ke blind spot di belakang mobil dan spion untuk mengecek kondisi sekitar belakang mobil. Keduanya saling melengkapi karena jangkauannya yang terbatas,” ucap Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau