Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Sementara Kecelakaan di Balikpapan, Truk Tak Sesuai Spesifikasi

Kompas.com - 24/01/2022, 08:31 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi mengatakan, telah mendapatkan temuan sementara terkait kecelakaan truk kontainer di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Jumat (21/1/2022).

Budi mengatakan, berdasarkan temuan terdapat ketidaksesuaian spesifikasi asli kendaraan dengan yang digunakan, yakni soal perpanjangan ROH (Rear Over Hang) dan perubahan konfigurasi pada sumbu ban.

"Dari hasil temuan sementara, adanya tambahan ROH dan perubahan konfigurasi sumbu ban dari 1-1 menjadi 1-2-2 pada truk tersebut. Tapi sampai saat ini kami masih berkoordinasi dengan KNKT dan pihak kepolisian karena penyebab pastinya masih dalam tahap investigasi," ujar Budi dalam keterangan resminya ketika mengunjungi lokasi kecelakaan, di Simpang Rapak, Balikpapan, Minggu (23/1/2022).

Baca juga: Respons Kemenhub Soal Kecelakaan Truk Kontainer di Simpang Rapak

Selain itu, menyikapi kejadian maut tersebut, Budi mengatakan perlu adanya langkah-langkah mitigasi. Karena itu, akan diadakan rapat koordinasi dengan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi SetiyadiKEMENHUB Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi

"Yang penting adalah mitigasi penanganan selanjutnya seperti apa. Akan diadakan rapat koordinasi terkait dengan perubahan rekayasa yang akan dilakukan baik jangka pendek ataupun jangka panjang," ucap Budi.

"Jangka pendek yaitu dengan pembangunan jalur evakuasi sementara di sebelah kiri jalan, dan jangka panjang yaitu usulan pembangunan fly over dari APBD Provinsi," katanya.

Selain itu, Budi mengatakan akan diadakan pembatasan operasional kendaraan barang yang dilakukan pada pukul 22.00 hingga 05.00 pagi waktu setempat, yang juga mengacu pada peraturan Walikota Balikpapan.

Baca juga: Tragedi Rapak Balikpapan, Uji KIR Truk Dipertanyakan

Warga mengamati sebuah mobil yang rusak akibat ditabrak truk tronton di turunan simpang Muara Rapak, Balikpapan, Kalimantan TImur, Jumat (21/1/2022). Kecelakaan yang diduga karena truk mengalami rem blong itu mengakibatkan sedikitnya 4 orang tewas, 1 orang kritis, 3 orang mengalami operasi tulang patah, dan 5 orang luka ringan.ANTARA FOTO/HO/NOVI ABDI Warga mengamati sebuah mobil yang rusak akibat ditabrak truk tronton di turunan simpang Muara Rapak, Balikpapan, Kalimantan TImur, Jumat (21/1/2022). Kecelakaan yang diduga karena truk mengalami rem blong itu mengakibatkan sedikitnya 4 orang tewas, 1 orang kritis, 3 orang mengalami operasi tulang patah, dan 5 orang luka ringan.

Budi menjelaskan, secara kondisi jalan, dengan elevasi kurang lebih 10 persen, memang kurang baik untuk turunan panjang, kondisi tersebut sama seperti di Kretek, Wonosobo, dan Bumiayu.

"Maka, perlu dilakukan langkah mitigasi perbaikan seperti pembatasan operasional kendaraan angkutan barang," ujar Budi.

Dengan adanya kejadian ini, Budi berharap dan meminta kerja sama serta peran para pengusaha truk dan pemilik kendaraan logistik, untuk mengutamakan aspek keselamatan dan menghindari muatan serta dimensi yang berlebih.

Hal tersebut lantaran berkaitan erat dengan peredaran truk Over Dimension Over Loading (ODOL). Nantinya, kendaraan yang bermuatan berat akan dialihkan atau dilakukan transfer muatan untuk di bawah ke pelabuhan dengan kendaraan lebih kecil.

Baca juga: Bikin Macet, Polisi Tindak Konvoi Mobil Mewah di Jalan Tol

Tak hanya itu, Budi juga menjelaskan pihaknya sudah melakukan pelatihan bagi para pengemudi truk angkutan barang, dan akan melakukan peningkatan pelatihan terutama pada kota prioritas dengan pelabuhan-pelabuhan besar.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi SetiyadiKEMENHUB Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi

"Penanganan yang dilakukan merupakan suatu bentuk penanganan yang komprehensif untuk mengutamakan keselamatan namun juga tetap menjaga perekonomian," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau