JAKARTA, KOMPAS.com – Penjualan ekspor sepeda motor pada tahun lalu mengalami peningkatan 14,78 persen dibandingkan pada 2020. Berdasarkan data AISI, ekspor sepeda motor dari Indonesia pada tahun 2021 mencapai 803.931 unit, naik dari tahun sebelumnya yang meraih 700.392 unit.
Melihat segmentasinya, sepeda motor jenis scooter memberikan kontribusi terbesar pada penjualan ekspor, yang menyumbang 70,29 persen dari total.
Kemudian, penjualan motor jenis underbone alias bebek berkontribusi 11,82 persen. Lalu, proporsi penjualan motor sport tercatat 17,89 persen.
Baca juga: Kecelakaan Truk di Rapak Balikpapan, Kenapa Sopir Tidak Buang Badan Truk ke Kiri?
Berdasarkan catatan PT Astra Honda Motor (AHM), sebanyak 392.829 unit motor berhasil dikirim dalam bentuk CBU. Artinya, AHM berkontribusi sekitar 49 persen dari jumlah ekspor keseluruhan.
Jika dilihat berdasarkan produk, segmen skutik menjadi kontributor ekspor terbesar yakni mencapai 92 persen.
Tercatat 363.000 unit berasal dari segmen motor skutik. Sementara penyumbang terbanyak adalah Honda Vario 125 dan Honda Vario 150 dengan total ekspor 299.616 unit, kemudian PCX 160 sebanyak 29.840 unit.
Baca juga: Fakta dan Kronologi Kecelakaan Truk Rem Blong di Rapak Balikpapan
Kurniawati Slamet, General Manager Overseas Business Division AHM, mengatakan, Honda memiliki komitmen kuat untuk peningkatan ekspor.
“Pencapaian ekspor AHM sepanjang tahun 2021 semakin membuktikan bahwa kualitas sepeda motor produksi anak bangsa memiliki daya saing yang tinggi dan semakin diminati oleh pengguna sepeda motor di pasar luar negeri,” ucap Kurniawati, disitat dari keterangan resmi (21/1/2022).
Sementara itu, Antonius Widiantoro, Manager Public Relations, YRA & Community PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), mengakui, segmen skutik memberikan kontribusi yang besar pada penjualan ekspor.
Baca juga: Marquez Genjot Terus Latihan, Setelah Portimao Langsung ke Aragon
“Kalau yang saat ini NMAX, kemudian XMAX, kemudian ada R25, R15, Aerox juga. Itu yang kita ekspor. (Paling banyak) iya Nmax,” ujar Anton, kepada Kompas.com belum lama ini.
Meski begitu, Anton tidak dapat merinci berapa banyak motor Yamaha yang dikirimkan ke luar negeri pada 2021. Menurutnya, ekspor sepeda motor juga bergantung dari tren yang sedang berkembang di negara tujuan.
Apabila negara-negara tersebut pasar motor terendahnya merupakan motor sport 300 cc, biasanya mereka akan mengimpor motor dengan cc besar.
Baca juga: Rendering Yamaha YZF-R9, Jadi Motor Sport Paling Ganteng
Namun jika pasar motornya dimulai dari cc rendah, seperti 125 cc atau 150 cc seperti negara-negara Asia, termasuk juga Eropa, maka kebutuhan sepeda motornya ada kemiripan dengan pasar Indonesia.
“Karena gini, Indonesia punya kemampuan, punya resources, punya sumber daya, untuk memproduksi motor yang dibutuhkan negara lain. Tapi tetap pasar domestik masih menjadi yang kami fokuskan, yang dominan,” ucap Anton.
“Jadi kita fullfil dulu market domestik. Kalau ada permintaan dari negara lain, dan kita diizinkan untuk mengekspor ke sana, ya kita ekspor,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.