Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantangan Operator Menggunakan Bus Listrik untuk Transjakarta

Kompas.com - 21/01/2022, 17:21 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Jakarta merupakan kota pertama yang mulai melakukan uji coba bus listrik. Uji coba ini pun dilakukan oleh PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dan sudah ada dua merek bus yang diuji, yakni BYD dan Higer.

Mayasari Bakti merupakan salah satu operator bus Transjakarta yang mulai mendatangkan armada bus listrik. Setidaknya sudah ada 30 unit bus listrik dengan merek BYD yang datang ke Indonesia dan siap untuk mengaspal.

Andy Oetario Putro, Director PT Mayasari Bhakti Utama mengatakan, saat ini Mayasari Bakti sedang dalam tahap penyelesaian kontrak dengan Transjakarta, jadi belum beroperasi busnya.

Baca juga: Kru Bus Pariwisata Bisa Bantu Penumpang Tidak Kena Tipu Tarif Parkir

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PT Mayasari Group (@pt_mayasaribaktigroup)

 

Selain itu, Mayasari Bakti sudah mengoperasikan ratusan bus bermesin diesel dan gas, sehingga ada beberapa tantangan saat akan mengoperasikan bus listrik secara komersial.

“Pertama, ini teknologi baru untuk kami, karena biasanya mengoperasikan bus dengan internal combustion engine (ICE). Jadi ini akan menjadi tantangan,” ucapnya dalam acara webinar Busworld keenam, Rabu (19/1/2022).

Kedua, model bisnis juga berubah, misalnya soal persiapan yang berbeda. Mengingat ketika mengoperasikan bus listrik, dibutuhkan juga insfrastruktur tempat untuk mengisi daya baterai.

Baca juga: Kecelakaan Truk di Rapak Balikpapan, Kenapa Sopir Tidak Buang Badan Truk ke Kiri?

“Kita harus tahu bagaimana mengoperasikan charging management, lalu bagaimana soal limbah baterainya, berapa lama untuk baterai diganti, begitu juga soal operasional dan aspek teknis dari bus listrik,” ucap Andy.

Faktor dari penyedia listrik juga patut dipertimbangkan dan bisa menjadi tantangan. Kalau terjadi pemadaman listrik dan ingin mengecas baterai bus, harus dipikirkan sumber listrik lain agar bus tetap bisa beroperasi.

“Kebiasaan juga menjadi tantangan, harus diadaptasi, mulai dari human resource juga sistem dan prosedur,” ucapnya.

Bus listrik produksi PT Mobil Anak Bangsaaa.arief Bus listrik produksi PT Mobil Anak Bangsa

Ada juga tantangan dari ketidakpastian yang baru. Misalnya kualitas dan suplai dari listrik yang ada apakah memadai. Lalu risiko investasi, operasional, dan masih banyak lagi.

“Saat operasi kita harus menghadapi sistem pengecasan, suku cadang, baterai, lalu bagaimana kalau terjadi kecelakaan,” kata Andy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau