Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Diduga karena Rem Blong, Kompetensi Pengemudi Dipertanyakan

Kompas.com - 21/01/2022, 16:12 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kecelakaann truk yang diduga karena rem blong baru saja terjadi di Balikpapan, Jumat (21/1/2022) pagi. Kejadian tersebut mengakibatkan puluhan orang menjadi korban, termasuk 21 meninggal dunia dan sisanya luka-luka.

Sopir truk saat diminta kronologinya mengungkapkan kalau rem pada kendaraannya blong. Sehingga truk ditabrakkan ke kendaraan yang ada di depannya agar bisa berhenti.

Jika dilihat, kompetensi pengemudi truk harus dipertanyakan. Jika memang kompeten, seharusnya pengemudi bisa tahu kondisi kendaraan sebelum dikemudikan, jadi bukan sekadar bisa mengemudi saja.

Baca juga: Kecelakaan Truk di Rapak Balikpapan, Ini yang Harus Dilakukan Sopir buat Hindari Rem Blong

Pengemudi trukDOK. UD TRUCKS Pengemudi truk

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, kalau berbicara soal kompetensi, bukan cuma pengemudi di Kalimantan saja, tapi hampir di seluruh Indonesia pengetahuan akan keselamatannya masih kurang.

“Semua pengemudi kendaraan besar memang memiliki SIM BI atau BII, tetapi kalau ditanya kompetensinya masih rendah. Jam terbang yang membuat mereka berpikir soal keselamatan,” ucap Sony kepada Kompas.com, Jumat (21/1/2022).

Jadi bisa dibilang para pengemudi ini masih mengandalkan pengalaman agar bisa mengemudi secara selamat. Namun memang ada juga faktor lain yang bisa memengaruhi pengemudi ketika menyetir yang membahayakan dirinya atau pengguna jalan lain.

Baca juga: Kecelakaan Truk di Rapak Balikpapan, Kenapa Sopir Tidak Buang Badan Truk ke Kiri?

“Enggak semua pengemudi bisa berpikir jernih saat mengemudi. Bisa karena kurang tidur atau istirahat, ditambah lagi biaya untuk perut (gaji), itu jadi kendala ketika mereka bekerja,” kata Sony.

Jadi, pengemudi yang kompeten itu juga harus paham bagaimana menyiapkan kendaraan sebelum berangkat. Mereka harus tahu apakah kondisi kendaraan fit untuk dikemudikan atau malah ada kerusakan.

“Pertama memastikan tekanan udara ban sesuai, muatannya juga sesuai tidak over loading, mengikat muatannya benar, dan terakhir adalah remnya dijaga, dirawat, dilihat, apakah bisa digunakan atau tidak,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com