Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/01/2022, 19:01 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Membeli pelek orisinal kerap dilakukan oleh para pemilik mobil. Sebab, pelek menjadi salah satu komponen yang bisa menambah nilai estetika kendaraannya secara instan.

Namun jika memiliki dana terbatas, pelek bekas atau rekondisi bisa menjadi pilihan alternatif bagi pemilik kendaraan.

Dalam membeli dan memilih pelek bekas pemilik kendaraan harus memiliki beberapa pengetahuan lebih dulu agar tetap nyaman serta aman ketika digunakan.

Baca juga: Awas, Ada Pengalihan Arus Lalu Lintas di Tol Padaleunyi

Pemilik Permaisuri Ban Wibowo Santosa mengatakan, paling utama bagi pembeli pelek bekas adalah memperhatikan dengan seksama bagian lingkaran pelek.

Jangan hanya melihat mulus atau tidak, namun juga memperhatikan bagian luar, dalam, bibir pelek dan lainnya apakah ada kerusakan atau bekas patah.

“Cek lagi kebulatannya masih wajar atau tidak untuk digunakan kembali. Memang, bulat pada pelek sulit untuk sempurna tapi setidaknya jangan sampai sudah tak wajar,” ujar Wibowo belum lama ini kepada Kompas.com.

Pelek mobil flow formingFoto: Istimewa Pelek mobil flow forming

Wibowo melanjutkan, jika bibir pelek ada kerusakan besar kemungkinan mobil pernah menabrak sesuatu dengan keras.

Kemudian, jika lingkaran pelek sudah jauh (menuju peang), tandanya penggunaan pelek sudah sangat lama dan kasar (terlalu sering terbentur).

“Pada bagian lubang baut, biasanya rusak karena pemakaian baut yang tidak sesuai. Kalau bagian palang biasanya akan mengeluarkan suara berdecit saat berjalan jika ada bagian yang rusak,” kata dia.

Baca juga: Lebih Banyak Rugi Meladeni Pengemudi Agresif di Jalan Raya

Tak hanya itu, Wibowo menyarankan, ketika membeli pelek bekas, pemilik kendaraan sebaiknya segera melakukan proses balancing. Tujuannya, untuk memastikan pelek yang terpasang pada kendaraan bisa digunakan dengan aman.

“Kalau masih bisa diperbaiki, artinya pelek bisa digunakan. Perhatikan juga lingkaran peleknya, masih wajar atau tidak karena itu akan berpengaruh pada handling mobil,” ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com