JAKARTA, KOMPAS.com – Pengguna jalan di Indonesia tidak sedikit yang agresif ketika mengemudi. Mereka biasanya terlihat tidak mau mengalah, ingin didahulukan, dan tidak jarang merebut jalan orang lain.
Tentu saja ketika bertemu dengan pengemudi agresif, hati menjadi kesal dan ingin rasanya membalas perilakunya. Misalnya seperti tidak mengalah atau memberi ruang, sampai akhirnya ada yang mengalah.
Namun, membalas perilaku pengemudi yang agresif di jalan sebenarnya banyak ruginya. Misalnya seperti yang dijelaskan Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Centre.
Baca juga: Mobil Murah Tahun Ini Sisa 5 Model, Minus Karimun Wagon R
“Pertama adalah rugi perasaan, karena kita jadi terbawa emosi. Jika sudah emosi, bisa memengaruhi cara mengemudi kita jadi ikut agresif,” ucap Marcell kepada Kompas.com, Senin (17/1/2022).
Kemudian, bisa juga ketika menanggapi pengemudi yang agresif, terjadi kontak antar kendaraan. Tentu saja jika sudah penyok, kedua pemilik kendaraan mengalami rugi materi, sehingga harus memperbaiki kendaraannya.
Baca juga: Diskon PPnBM Resmi Diperpanjang dengan Skema Berbeda, Cek Aturannya
“Bahkan jika sampai kecelakaan, paling parah bisa saja menyebabkan fatalitas atau kematian,” kata Marcell.
Ketika berada di jalanan, sebaiknya utamakan empati dan saling berbagi. Ingat, jalan raya adalah milik bersama, mengalah di jalan bukan berarti kalah, tapi bijaksana dan meminimalisir kemungkinan risiko yang bisa terjadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.