Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Panik, Ini Tips Menghadapi Mobil Ban Pecah bagi Pemula

Kompas.com - 05/01/2022, 13:02 WIB
Serafina Ophelia,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ban pecah merupakan salah satu kendala umum suatu saat akan dihadapi oleh pengemudi mobil pemula di jalan. Kejadian ini menimbulkan suasana yang menegangkan karena praktis berkaitan dengan keselamatan berkendara.

Memang, kejadian ini bisa terjadi pada siapa saja. Jadi penting bagi pengendara untuk memahami hal-hal yang harus dilakukan saat ban mobil pecah.

Pengendara harus terlebih dulu mengenal komponen mobil. Misalnya, di mana dongkrak diletakkan, serta posisi ban serep yang bisa digunakan untuk menggantikan ban yang pecah.

Perlu diketahui, lokasi ban serep tiap mobil berbeda-beda. Penting bagi pengendara untuk tahu posisi ban serep pada mobilnya. Umumnya, ban serep terletak di kolong belakang mobil atau menempel pada bagian belakang pintu mobil.

Baca juga: Beberapa Faktor yang Menyebabkan Ban Pecah

Selain mengenali komponen mobil, pengemudi juga harus tahu bagaimana mengontrol mobil saat ban pecah di tengah perjalanan.

Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi mengatakan, untuk pemula, yang paling penting adalah tidak boleh panik ketika ban pecah.

"Reflek orang, ketika dia pecah (ban) itu nginjak rem. Knowledge-nya itu. Tapi, itu malah bikin, terguling (mobilnya)," kata Bambang pada Kompas.com, Selasa (4/1/2022).

Bambang menjelaskan, menginjak pedal rem saat ban tiba-tiba pecah justru berbahaya. Pengendara disarankan untuk lebih mengontrol steering wheel, mengikuti arah lajunya mobil hingga perlahan berhenti.

Ilustrasi ban pecah.Shutterstock Ilustrasi ban pecah.

Baca juga: Pengemudi Cerdas, Tidak Rem Mendadak Saat Ban Pecah

"Jadi, kalau memang pecah ban, tahan steering wheel itu, ikutin arah mobil. Kalau misal dia (mobilnya) mengarah ke kiri, ya udah, ikutin aja," kata dia.

Disitat dari Kompas.com, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana juga menyatakan hal yang serupa. Ia menjelaskan, menginjak pedal gas, kopling atau rem justru akan berbahaya bagi si pengemudi.

"Pedal gas diinjak berakibat mobil bergerak liar, pedal kopling diinjak berakibat free wheel, dan pedal rem diinjak berakibat roll over," jelasnya.

Setelah menepi, penting bagi pengendara untuk mengganti bannya secara mandiri. "Kalau hal-hal yang bisa dilakukan sendiri sih, lebih baik dilakukan sendiri," ujarnya.

Setelah kendaraan sudah menepi, pengemudi bisa segera mengganti ban mobil. Bambang mengatakan, pengemudi sebaiknya mengganti ban sendiri ketimbang menunggu bantuan dari bengkel terdekat, yang akan memakan waktu lebih lama.

Pengemudi pemula sebaiknya membawa owner's manual untuk panduan mengganti ban, serta selalu membawa dan mengenali posisi atau letak komponen-komponen yang dibutuhkan untuk mengganti ban, misalnya ban serep, dongkrak dan kunci roda.

"Nunggu bengkel terdekat, paling enggak satu jam-dua jam. Tapi kalau ganti sendiri, mungkin 15 menit selesai. Itu akan lebih efisien," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau