JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota Camry Hybrid memiliki desain eksterior yang elegan dan aerodinamis, serta interior yang mewah dan berkelas. Kenyamanan yang ditawarkan juga sangat baik. Apalagi, ditambah dengan fitur-fitur canggih yang disematkan.
Kompas.com pun sudah berkesempatan untuk melakukan test drive pada sedan mewah ini pada "Kompas.com Otomotif Challenge (KOC) 2021", dalam perjalanan Jakarta-Yogyakarta-Jakarta.
Baca juga: Merasakan Kenyamanan Tingkat Tinggi Toyota Camry Hybrid
Sebagai mobil yang dilengkapi dengan teknologi hibrida, Toyota menyematkan cukup banyak fitur canggih, mulai dari fitur keselamatan, fitur keamanan, hingga sistem hiburan. Camry Hybrid terbaru ini sudah menggunakan Toyota Safety Sense (TSS) generasi kedua.
Dimulai dari sistem hiburan, Camry Hybrid memiliki head unit model floating dengan layar sentuh berukuran 9 inci. Layar ini dapat menampilkan beberapa menu hiburan, konektivitas dengan smartphone, radio, sistem navigasi, dan lainnya.
Salah satu keunggulannya adalah pengemudi bisa melihat dengan jelas kinerja mesin hybrid pada mobil ini secara real time. Pengemudi juga dapat mengetahui mesin motor elektrik yang menggerakkan mobil atau mesin bensin yang sedang bekerja, hingga status kapasitas baterai.
Baca juga: Bahas Interior Toyota Camry Hybrid, Mewah dan Berkelas
Untuk memanjakan telinga, Toyota juga sudah menyematkan speaker di berbagai titik yang didukung oleh JBL Sound System. Terdapat juga air purifier dan nanoE untuk menyaring udara kabin menjadi lebih segar.
Camry Hybrid sudah dilengkapi dengan mode berkendara. Ada tiga mode, yakni Eco, Normal, dan Sport. Masing-masing memberikan sensasi berkendara yang berbeda. Selain itu, ada juga EV Mode, tapi hanya bisa diaktifkan pada kecepatan di bawah 40 kpj.
Mengulas sedikit tentang teknologi hybrid milik Toyota pada mobil ini. Pada kecepatan rendah, secara otomatis motor listrik yang akan bekerja. Dalam kondisi tersebut, mesin konvensional sama sekali tidak bekerja.
Saat mobil berakselerasi lebih cepat atau melewati 40 kpj, mesin konvensional langsung menggantikan kerja dari motor listrik secara halus. Ketika baterai kehabisan daya, mesin bensin akan bertugas untuk mengisi ulang baterai sekaligus menjalankan tugasnya menggerakkan roda.
Pengisian ulang baterai didapatkan dari proses regenerative braking atau melalui proses pengereman. Jadi, proses pengereman pada regenerative braking ini akan mengubah energi kinetik menjadi listrik, lalu disimpan di baterai.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.