Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habis Mengerem, Berapa Banyak Perlu Turunkan Gigi Motor?

Kompas.com - 25/12/2021, 11:42 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat mengendarai sepeda motor sport atau mesin manual dengan kopling, pengendara harus mengatur posisi gigi atau persneling. Gigi digunakan untuk meningkatkan dan mengurangi kecepatan motor.

Saat mengerem maka kecepatan berkurang, pengendara kemudian menurunkan gigi untuk menyesuaikan percepatan. Tujuannya agar gerak motor tidak lambat ketika gas diputar kembali.

Baca juga: Berkendara Saat Hujan Angin, Lebih Baik Menepi

Lantas berapa idealnya pengendara menurunkan gigi saat mengerem atau mengalami perlambatan?

Sejumlah motor tidak kuat nanjak di tanjakan Cinomati Bantul, Yogyakarta@arissugiarto22 Sejumlah motor tidak kuat nanjak di tanjakan Cinomati Bantul, Yogyakarta

Johanes Lucky Manager Safety Riding Astra Honda Motor (AHM) mengatakan, tidak ada patokan pasti berapa banyak pengendara harus menurunkan gigi. Tapi konsepnya makin pelan maka makin banyak kurangi gigi.

"Kita melihatnya begini, kita akan mengurangi kecepatannya sampai seberapa? kalau sampai berhenti kurangi sampai gigi satu, agar ancang-ancang pertamanya bisa membantu kita lagi," kata Lucky di Bandung, awal pekan ini.

Begitu pula sebaliknya, jika hanya mengurangi kecepatan hanya sedikit cukup mengurangi satu gigi atau bahkan tidak perlu pindah gigi.

Baca juga: Libur Nataru, Bengkel Siaga Daihatsu Tetap Beroperasi

Jajal All New Honda Scoopy di  AHM Safety Riding and Training Center, Cikarang, Jawa Barat.Foto: AHM Jajal All New Honda Scoopy di AHM Safety Riding and Training Center, Cikarang, Jawa Barat.

"Kalau mengurangi kecepatan sedikit cuma mengurangi gigi hanya satu tingkat," katanya.

Begitu juga di tanjakan kata Lucky, saat mengalami perlambatan maka bisa turunkan gigi. Seberapa banyak balik lagi pada kebutuhan dan tingkat percepatan motornya.

"Tergantung medannya. Tingkat kemiringan tanjakannya. Kalau nanjak sekali bisa turun sampai satu, agar kalau kita berhenti untuk ancang-ancang biar gerak lagi untuk gerak," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com