Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Libur Nataru, Kapolda Sumsel Pastikan Tidak Ada Penyekatan Kendaraan

Kompas.com - 16/12/2021, 10:12 WIB
Arif Nugrahadi,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Upaya pengetatan mobilitas serta mengurangi kerumunan pada masa libur natal dan tahun baru 2022 dilakukan oleh beberapa Pemerintah Daerah.

Seperti yang dilakukan oleh Polda Sumatera Selatan yang melakukan pemeriksaan untuk setiap kendaraan yang akan masuk ke wilayah Provinsi Sumatera Selatan selama libur nataru.

Baca juga: Bukan HR-V, Honda Justru Luncurkan CR-V Serba Hitam

Kapolda Sumatera Selatan Irjen Toni Harmanto mengatakan, pihaknya tidak akan mengadakan penyekatan di perbatasan daerah selama libur Natal dan tahun baru. Hal ini dilakukan sesuai dengan Instruksi Presiden dan Kapolri.

“Lebih ke penekanan protokol kesehatan masyarakat yang lebih diutamakan. Kalau penyekatan tidak ada,” kata Toni dalam keterangan resmi, Rabu (15/12/2021).

Petugas Ditlantas Polda Lampung memeriksa kelengkapan syarat perjalanan bagi pengendara di Jalan Tol Lampung.Dok Ditlantas Polda Lampung Petugas Ditlantas Polda Lampung memeriksa kelengkapan syarat perjalanan bagi pengendara di Jalan Tol Lampung.

Untuk pengamanan selama masa libur natal dan tahun baru, Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan telah menyiapkan sebanyak 1.428 personel gabungan.

Direktur Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sumsel Kombes M Pratama Adhyasastra mengatakan, seluruh pasukan tersebut nantinya akan disebar ke seluruh kabupaten/kota.

Baca juga: Catat, Pemutihan Pajak Kendaraan di DKI Berlaku sampai Akhir Tahun

“Pengamanan operasi patuh Musi untuk Nataru ini dimulai 24 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022. Jadi seluruh personel disiagakan sampai malam tahun baru selesai,” kata Pratama.

Personel yang diturunakan bertugas untuk melakukan pemeriksaan di setiap pintu perbatasan untuk mengantisipasi adanya aktivitas yang mencurigakan. Hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyaraakat Sumatera Selatan.

“Kemudian konsepnya lebih mengutamakan kegiatan preventif, penindakan adalah yang terakhir," ucap Pratama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau