Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 08/12/2021, 14:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi balap liar semakin meresahkan. Baru-baru ini beredar video di media sosial yang memperlihatkan aksi pelaku balap liar melakukan pengeroyokan terhadap petugas kepolisian.

Seorang polisi yang diketahui bernama Brigadir Irwan Lombu berusaha untuk membubarkan aksi balap liar yang terjadi di dekat Bundaran Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (7/12/2021) dini hari.

Namun, bukannya membubarkan aksi tersebut, para pelaku balap liar justru melakukan pengeroyokan terhadap petugas kepolisian itu.

“Iya benar. Menurut keterangan seperti itu (saat membubarkan balap liar). Saya juga belum detail karena belum ketemu orangnya. Dihubungi juga ponselnya mati,” ujar Kasat Sabhara Polres Tangerang Selatan AKP Enung Holis, saat dikonfirmasi, Selasa (8/12/2021), seperti ditulis Kompas Megapolitan.

Baca juga: ETLE Mampu Kurangi Pelanggaran Lalu Lintas hingga 47 Persen

Melihat fenomena ini, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, untuk memperkecil peluang balap liar di jalan raya, sebaiknya tidak hanya dengan peraturan dan ketegasan dalam penindakan hukuman, namun juga harus disertai dengan sosialisasi dan edukasi, serta tindakan preventif.

@pojokbogor

Seorang polisi bernama Brigadir Irwan Lombu dikeroyok sejumlah orang tak dikenal saat membubarkan aksi balap liar, #tiktokberita #polis #balapliar

? Stay Alive ("Re:Zero") - Richmond Tang

Tindakan preventif menurut Jusri adalah dengan mempersipakan anggota untuk bertugas pada tempat atau lokasi yang selalu di jadikan area balap. Selain itu, bisa juga dilakukan pemasangan barikede pada waktu-waktu yang rawan terjadi balap liar untuk mempersulit gerakan pelaku.

“Tempat-tempat yang dijadikaan untuk aktivitas balap liar biasanya merupakan area jalan yang lurus, lebar, luas dan sepi. Ciri-ciri ini identik dengan jalan yang baru saja dibuka, atau jalan yang memiliki penerangan yang bagus,” kata Jusri kepada Kompas.com belum lama ini.

Jusri mengatakan, persoalan balap liar ini harus disikapi dengan tindakan preventif, integrasi antar semua elemen, edukasi serta sosialisasi dari orang tua dan juga guru.

“Sebab kalau cuma mengandalkan tindakan hukum tidak akan bisa selesai, beberapa waktu lalu saja petugas yang hendak membubarkan balap liar malah di keroyok,” ucapnya.

Baca juga: Etika dan Tips Aman Tangani Motor Mogok di Tengah Jalan

Aturan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke