JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga pekan berjalanan, layanan BusKita Trans Pakuan yang diluncurkan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dengan skema membeli layanan atau buy the service (BTS), menerima respon positif dari masyarakat Bogor, Jawa Barat.
Adanya layanan BTS sendiri dilakukan untuk menghadirkan solusi transportasi umum yang lebih baik. Selain itu, yang tak kalah penting lagi untuk menekan penggunaan pribadi serta menangani pencamaran polusi udara.
Lantas kenapa untuk pilot project yang dilakukan di Kota Bogor tak langsung menggunakan armada bus listrik, karena seperti diketahui mulai 2022 Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal menerapkan bus ramah lingkungan di Surabaya dan Bandung.
Baca juga: Kemenhub Siapkan Bus Listrik untuk Layanan BTS di 2022
Menjawab hal ini, Kepala BPTJ Polana. B.Pramesti mengatakan, meski bus listrik memang cukup baik untuk digunakan, namun saat ini sendiri pihaknya belum mempersyaratkan lantaran beberapa faktor.
"Untuk bus listrik memang menjadi nilai tambah, tapi untuk sekarang kami belum mempersyaratkan karena kami sadar investasi untuk bus listrik sendiri sangat mahal, selain itu infrastrukturnya juga harus disiapkan. Jadi kami sebagai pemerintah tak ingin memaksa," ucap Polana kepada media di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (27/11/2021).
Lebih lanjut Polana mengatakan, penggunaan bus listrik untuk transportasi umum memang sedang dipacu sebagai upaya menghadirkan kendaraan ramah lingkungan. Namun harus diakui bila kesiapannya perlu dimatangkan lebih dulu.
Baca juga: Layanan Bus Trans Pakuan Tuai Respon Positif Warga Bogor
Baik investor maupun pemerintah, menurut Polana, harus benar-benar memastikan segala aspek sebelum mengoperasikan bus listrik sebagai sarana transportasi umum. Tak hanya dari sisi infrastruktur, tapi juga ragam hal lainnya seperti SDM.
"Jangan sampai kami minta investor untuk menyiapkan armada bus listriknya, tapi dari sisi lainnya kita belum siap. Tapi ke depannya, saat populasi sudah makin banyak, infrstruktur juga sudah lebih siap nanti kita akan ke arah sana (bus listrik)," kata Polana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.