Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Truk Kerap Dipakai Oleng, Siap-siap Rusak Atau Celaka

Kompas.com - 24/11/2021, 17:21 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Aksi truk oleng di Indonesia memang masih ramai dilakukan. Biasanya truk yang dibuat oleng merupakan truk engkel berukuran kecil.

Selain dioleng-oleng, truk juga dipacu dalam kecepatan yang cukup tinggi. Contohnya seperti pada video yang diunggah akun Romansa Sopirr Truck di Instagram, di mana truk berwarna merah lakukan aksi oleng di bahu jalan tol.

Banyak juga orang yang merekam aksi tersebut. Mungkin salah satu hal yang menjadikan aksi oleng masih dilakukan adalah banyaknya orang yang merekam lalu diunggah ke media sosial sehingga sang pengemudi jadi terkenal.

Baca juga: Daftar Harga All New Avanza dan New Veloz di Surabaya, Jawa Timur

 

Balik lagi ke truk yang oleng, sebenarnya banyak kerugian yang bakal dialami pemilik truk, seperti kerusakan beberapa komponen, bahkan kecelakaan.

Deputy GM Product Division PT Hino Motors Sales Indonesia Prasetyo Adi mengatakan, komponen kaki-kaki truk yang sering dibuat oleng tentu lama-lama akan rusak. Hal ini terjadi karena truk yang bergerak tidak normal dari semestinya.

“Titik berat kendaraan yang terus bergeser otomatis beban yang diterima kaki-kaki bertambah atau berkurang. Jadi lama-lama pasti akan berpengaruh pada komponennya,” ucap Prasetyo kepada Kompas.com, Selasa (3/8/2021).

Baca juga: Ganjil Genap Tetap Berlaku di Tempat Wisata Selama PPKM Level 3 Libur Nataru

Komponen yang bisa jadi korbannya seperti shock absorber, sasis bearing, dan masih banyak lagi. Beban yang diterima kaki-kaki jadi tidak merata jika truk dipaksa miring atau oleng, sehingga cepat rusak.

“Biasanya memang begitu, efek ini memang tidak terasa secara langsung, namun bertahap,” kata Prasetyo.

Biasanya, truk engkel yang oleng ini milik pribadi atau disewa oleh seseorang. Sangat disayangkan jika truk yang dibuat untuk mencari uang malah rusak lebih cepat atau mengalami kecelakaan di jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau