JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai upaya mendukung program Pemerintah Indonesia untuk mempercepat era elektrifikasi kendaraan bermotor, Toyota bertekad akan menghadirkan line-up lengkap mobil listrik ke pasar dalam negeri.
Pasalnya, hal tersebut sejalan dengan langkah perseroan secara global yang berencana mengurangi emisi karbondioksida hingga nol persen pada 2050 di samping mengembangkan teknologi terkait.
Demikian diungkapkan oleh President Director PT Toyota Astra Motor (TAM), Susumu Matsuda dalam webinar Toyota Astra Motor Electrification Day, Jumat (29/10/2021).
Baca juga: Penjualan Kendaraan Elektrifikasi Toyota Naik Dua Kali Lipat
"Secara global, Toyota sudah menjadi produsen kendaraan listrik nomor satu dengan menghadirkan 55 mobil listrik lengkap, baik Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), Battery Electric Vehicles (BEV) hingga Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV)," katanya.
Melalui produk itu, perseroan mencatat total penjualannya mampu mencapai lebih dari 2 juta unit dengan kontribusi pengurangan emisi karbon sekitar 140 juta ton secara kumulatif dalam lebih dari 20 tahun.
Ini setara dengan menghapus 1,5 juta kendaraan penumpang konvensional atau internal combustion engine (ICE) dari jalan selama kurun waktu tersebut.
Sebagai pemain otomotif global, Toyota juga berkomitmen untuk mencapai netralitas karbon melalui kampanye "Toyota Environmental Challenge 2050" dengan produk mobilitas yang lengkap dan sesuai kebutuhan pasar.
Baca juga: Toyota Sudah Jual 4.900 Unit Kendaraan Listrik, Sumbang Pengurangan Emisi
Lebih jauh, pada 2030 secara global perseroan menargetkan mampu menjual 30 juta kendaraan listrik atau lebih dengan penjualan tahunannya 5,5 juta unit.
"Di saat yang bersamaan, kami juga menyediakan kendaraan listrik di semua model pada jajaran produk Toyota dan Lexus, mulai 2025. Semangat ini pun akan kita bawa ke Indonesia," ujar Matsuda.
"Dalam jangka panjang kedepannya, untuk berkontribusi dalam pengurangan emisi yang lebih cepat di Indonesia, kami akan menambah line-up teknologi kendaraan ramah lingkungan dan terus meng-improve teknolognya," tambah Vice President Director PT TAM, Henry Tanoto.
Tidak sampai di sana, Matsuda menyebut perseroan akan berekspansi tidak hanya dalam teknologi elektrifikasi tapi juga terus bekerja sama melibatkan pelanggan dapat berkontribusi dalam pengurangan emisi CO2.
Baca juga: Krisis Cip Semikonduktor Masih Ganggu Produksi Honda
Sebab, menurutnya Pemerintah Indonesia memiliki semangat yang sama dan positif untuk mencapai "Net Zero Emissions' dengan percepatan kendaraan listrik di kebutuhan sehari-hari.
"Kami percaya, kendaraan ramah lingkungan akan memiliki dampak besar dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik jika digunakan secara luas. Saya pun percaya dengan upaya dan komitmen bersama yang kuat, Indonesia mampu memenuhi bahkan melampaui tujuan ini," kata Matsuda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.