JAKARTA, KOMPAS.com - PT Toyota Astra Motor (TAM) mencatat perkembangan penjualan mobil listrik atau elektrifikasi di dalam negeri terus bergerak positif tiap tahunnya. Bahkan dalam dua tahun terakhir, terjadi peningkatan hingga dua kali lipat.
Hal tersebut seiring dengan semakin baiknya pemahaman masyarakat atas kendaraan berteknologi terkait, banyaknya produk yang dihadirkan, dan juga atensi pemerintah guna mendorong daya beli.
"Di Indonesia, kami pertama kali menghadirkan kendaraaan elektrifikasi lewat Prius Hybrid pada 2009 dan Lexus LS600h di 2010. Kala itu,penjualan hanya 5-7 unit saja per tahun," kata Vice President Director PT TAM, Henry Tanoto dalam webinar Toyota Astra Motor Electrification Day, Jumat (29/10/2021).
Baca juga: Toyota Sudah Jual 4.900 Unit Kendaraan Listrik, Sumbang Pengurangan Emisi
"Namun pada tahun ini, baru memasuki bulan September angka penjualan di mobil listrik sudah berada di 1.409 unit, sekitar 65 persen dari total market elektrifikasi Indonesia," lanjut dia.
Sehingga dibandingkan dua tahun terakhir, penjualan mobil listrik Toyota di pasar dalam negeri naik sampai dua kali lipat atau dari 787 unit pada 2019. Torehan itu pula, merupakan rekor TAM dalam berjualan kendaraan elektrik.
Sementara itu, bila ditarik garis lurus maka jumlah mobil listrik dari Toyota yang sudah laris sejak 2009 lalu berjumlah 4.900 unit. Bila mobil tersebut dioperasikan bersama, tingkat emisi CO2 akan berkurang hingga 300.000 gram per kilometer.
"Kami bersyukur karena effort Toyota dalam menghadirkan kendaraan elektrik atau listrik semakin diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia," kata Henry.
Baca juga: Krisis Cip Semikonduktor Masih Ganggu Produksi Honda
Dalam kesempatan sama, ia pun memaparkan tantangan terbesar dalam menghadirkan kendaraan listrik di Indonesia. Selain daya beli yang masih rendah karena harga jual tinggi, ialah kebiasaan pengguna mobil.
Mengingat, mobil listrik memiliki keterbatasan jarak tempuh dalam satu kali pengisian baterai. Sehingga, pengguna perlu menyesuaikan kembali atas kebiasaannya dalam mengemudi.
"Jangan sampai penggunaan mobil listrik mengurangi aktivitas mobilitas dari masyarakat. Jadi ini suatu hal penting yang turut kami perhatikan saat ingin menghadirkan kendaraan serupa di samping pengurangan konsumsi emisi CO2," ujar Marketing Director PT TAM, Anton Jimmi Suwandy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.