Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Gandeng Jerman, Indonesia Mau Bikin Cip Semikonduktor Sendiri

Kompas.com - 29/10/2021, 08:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Untuk mengatasi krisis cip yang terjadi secara global, Indonesia memiliki rencana untuk memproduksi sendiri komponen semikonduktor itu dengan menggandeng perusahaan Jerman Toolcraft AG.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Indonesia bisa menjadi salah satu supplier untuk industri semikonduktor.

Menurutnya, pembangunan industri semikonduktor di dalam negeri perlu mendapat prioritas.

Baca juga: Catat, Ini Biaya Uji Emisi Mobil dan Motor di Jakarta

Ilustrasi cip semikonduktorTHEGUARDIAN.com/Vlad Deep/Alamy Ilustrasi cip semikonduktor

Pasalnya, selama ini cip diperlukan untuk memenuhi berbagai kebutuhan produksi seperti otomotif, barang elektronik, dan perangkat telekomunikasi.

Sementara itu, suplai komponen ini masih bergantung dari impor. Padahal adanya perang dagang Amerika Serikat dan China, hingga terjadinya pandemi Covid-19, telah berdampak terhadap kondisi pasokan cip.

“Tentunya kami juga berharap Toolcraft AG yang memiliki jaringan internasional bisa menarik klien mereka untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi komponen dari luar Jerman, khususnya untuk pasar Asia,” ujar Agus, dalam keterangan resmi (28/10/2021).

Baca juga: Orang Ini Beruntung Dapat Helm Rossi di GP Misano Kedua

Toshiba adalah perusahaan yang memproduksi perangkat daya untuk menjawab kebutuhan dunia.Toshiba Electronic Devices and Storage Toshiba adalah perusahaan yang memproduksi perangkat daya untuk menjawab kebutuhan dunia.

Ia menambahkan, Toolcraft AG menilai Indonesia punya potensi besar dengan pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan, sehingga perusahaan tersebut terbuka untuk mengembangkan kerjasama dengan berbagai mitra industri di Indonesia.

“Perusahaan tersebut menyampaikan komitmen untuk mendukung perkembangan industri 4.0 di Indonesia,” ucap Agus.

“Kerja sama dengan YPTI (PT Yogya Presisi Teknikatama Industri) diharapkan dapat menjadi milestone bagi kemitraan dengan berbagai industri manufaktur di Indonesia,” kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke