JAKARTA, KOMPAS.com - Energica Motor Company belum lama ini memutuskan untuk hengkang dari MotoE pada akhir 2022. Pabrikan motor listrik ini ternyata sudah punya rencana besar.
Energica memperluas sayapnya hingga Amerika, Taiwan, dan Singapura. Didukung oleh pertumbuhan penjualan 91 persen pada tahun 2020, perusahaan juga memulai proyek pengembangan baru dengan Reinova dan Mavel.
Baca juga: Ducati Resmi Gantikan Energica Jadi Pemasok Motor Listrik di MotoE
Pada September 2021, sebesar 70 persen saham Energica dibeli oleh Ideanomics, perusahaan kendaraan listrik asal Amerika. Sekarang ini, Energica berencana untuk mengembangkan penjualannya ke mancanegara.
"Kita berbicara tentang kendaraan yang ditujukan tidak hanya untuk pasar Asia tetapi untuk semua pasar. Kami memiliki banyak permintaan dan kami sangat menyukai tantangan baru ini," ujar Energica CEO Livia Cevolini, dikutip dari Moto.it, Kamis (28/10/2021).
Cevolini menambahkan, Energica memulai penjualan dari kisaran yang tinggi. Sebab, sebagian besar perusahaan ini berasal dari teknologi Formula 1.
"Sekarang, sangat menarik untuk membuat teknologi ini tersedia untuk meneliti produk lain," kata Cevolini.
Baca juga: Usai 2022, Energica Setop Jadi Pemasok Motor MotoE
Dengan bergabungnya Energica bersama Ideonomics, maka tentu akan membantu pengembangan produk Energica yang baru. Tapi, Cevolini mengaku ingin tetap menjadi spesialis roda dua.
"Dunia kendaraan elektrik dipimpin oleh pabrikan mobil. Ketika konsumen mengerti, dengan banyak usulan, bahwa teknologinya sudah siap, tersedia, dan dapat diandalkan, penjualan akan meningkat juga untuk motor listrik," ujar Cevolini.
Namun, dengan keluarnya Energica dari MotoE dan digantikan oleh Ducati, Cevolini justru berharap suatu saat dibuka kategori lainnya dalam waktu dekat.
"Ini akan menjadi mimpi saya, dan dalam beberapa tahun, itu juga mungkin saja. Saya bisa bilang bahwa dalam perspektif kami membutuhkannya, kami butuh kompetisi sesungguhnya dengan banyak produsen, karena inilah tantangan yang bisa membuat kami meningkat dan tumbuh," tambah Cevolini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.