KOMPAS.com – Kasus tabrakan beruntun yang kerap terjadi di jalan tol menjadi momok bagi banyak pengendara roda empat. Bagaimana tidak, laju kendaraan di jalan tol terbilang kencang dengan kecepatan minimum 60 kilometer per jam.
Ketika mobil saling bertabrakan dengan kecepatan tersebut atau lebih, dampak kerusakannya bisa sangat masif. Bahkan, kecelakaan di jalan tol bisa membahayakan keselamatan pengendara dan penumpang.
Secara umum, rata-rata kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalan tol disebabkan oleh pengurangan kecepatan secara tiba-tiba oleh pengendara. Kemudian, mobil yang berada di belakangnya tidak memiliki cukup jarak pengereman sehingga tabrakan tak terhindarkan.
Baca juga: Pemilik Mobil SUV Harus Tahu Tipe Ban yang Cocok Digunakan Sesuai dengan Jenis Medan
Sebenarnya, hal tersebut bisa dihindari jika masing-masing pengendara selalu menjaga jarak aman dengan kendaraan lain. Hal ini tak hanya berlaku saat berkendara di jalan tol, tetapi juga jalan umum.
Adapun menjaga jarak antarmobil bertujuan untuk meminimalisasi risiko kecelakaan lalu lintas akibat pengereman mendadak. Namun, jika terpaksa mengerem secara mendadak, pengendara harus tetap fokus dan tenang.
“Saat panik, biasanya orang cenderung membanting setir ke jalur lain. Hal ini justru bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas,” ujar Head of Corporate Communications and Public Relations PT Bridgestone Tire Indonesia Arko Kanadianto dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (14/10/2021).
Baca juga: Kurir Logistik Kerap Dituntut Tepat Waktu, Perusahaan Wajib Perhatikan Performa Ban
Selanjutnya, pengemudi yang hendak melakukan pengereman mendadak disarankan untuk segera menyalakan lampu hazard sebagai tanda kepada kendaraan di belakang untuk melakukan pemberhentian darurat.
Selain itu, ada beberapa tips lain untuk menghindari kecelakaan lalu lintas di jalan tol karena pengereman mendadak. Training Director The Real Driving Centre (RDC) Marcell Kurniawan mengatakan, pengendara harus memperhatikan lajur di jalan tol dan menyesuaikan kecepatan dengan lajur yang dipilih.
“Lajur sebelah kanan, misalnya, hanya diperuntukkan bagi kendaraan yang hendak mendahului kendaraan lain di depannya. Sementara, jika berkendara dalam kecepatan normal dan tidak mendahului kendaraan, sebaiknya tetap melaju di lajur kiri,” kata Marcell seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (2/4/2021).
Baca juga: Bridgestone Turanza T005A Ban OEM Standar All New BR-V
Kemudian, tambah Marcell, bila terpaksa harus berhenti secara tiba-tiba di jalan tol, sebaiknya pengendara langsung melipir ke bahu jalan di sebelah kiri. Seperti diketahui, bahu jalan diperuntukkan bagi kendaraan yang mengalami kondisi darurat.
Selain memahami teknik berkendara dan pengereman yang baik, hal lain yang perlu menjadi perhatian adalah perawatan dan pemilihan komponen dari kendaraan yang bersentuhan langsung dengan jalan, yaitu ban.
Ban merupakan salah satu komponen vital yang dapat meningkatkan performa kendaraan saat melakukan pengereman. Ban harus mempunyai friski atau gesekan yang cukup agar kendaraan bisa berhenti di tempat yang diinginkan saat rem dioperasikan.
“Pengendara harus memastikan ban tidak dalam keadaan gundul atau aus sehingga traksi terhadap aspal bisa tetap maksimal,” kata Arko.
Baca juga: Bridgestone Buka Truck Tire Center di Semarang
Untuk melakukan pengecekan, lanjutnya, pengendara bisa melakukan metode tread wear indicator (TWI) pada telapak ban. Adapun ketebalan optimal TWI adalah 1,6 milimeter dan melintang melewati alur telapak ban.
Apabila tinggi telapak ban terlihat menyambung dengan tinggi tanda TWI, bisa dikatakan ban sudah gundul dan perlu segera diganti.
Selain itu, pilih ban yang memberikan kontrol dan respons yang lebih baik saat berkendara, seperti Bridgestone Potenza S007A.
“Setiap bagian terkecil dari Potenza S007A sudah dirancang untuk memberikan pengendalian dan respons berkendara yang maksimal, baik di permukaan basah maupun kering,” ujarnya.
Baca juga: Bridgestone Tambah 10 Authorized Outlet Baru sampai Akhir 2020
Tidak hanya sekadar memberikan pengalaman berkendara yang maksimal, ban dengan performa tinggi tersebut juga memiliki daya tahan lama. Dengan begitu, ban ini masih tetap aman sekalipun sudah digunakan dengan jarak tempuh yang jauh.
Bridgestone Potenza S007A juga dirancang untuk menghasilkan sensitivitas dan cengkeraman, terutama saat mengemudi dengan kecepatan tinggi. Hal ini memberikan area kontak yang lebih rata saat pengendara melakukan pengereman mendadak.
Dengan beberapa antisipasi tersebut, kecelakaan lalu lintas di jalan tol bisa dihindari. Pengendara pun bisa mengemudikan roda empat kesayangan dengan nyaman dan aman.