BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Bridgestone

Kurir Logistik Kerap Dituntut Tepat Waktu, Perusahaan Wajib Perhatikan Performa Ban

Kompas.com - 22/08/2021, 09:03 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Di era digital seperti sekarang, keberadaan kurir atau perusahaan logistik yang bertugas mengantarkan barang semakin krusial. Ini lantaran aktivitas jual-beli secara online meningkat pesat.

Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) Ardito Soepomo mengatakan, tren jasa pengiriman terus meningkat tiap tahun. Sebab, publik semakin terbiasa dengan belanja dan transaksi online.

Bahkan, pandemi Covid-19 seakan menjadi keuntungan tersendiri bagi sektor tersebut.
Diberitakan Kompas.com, Senin (19/7/2021), Co-founder dan COO Shipper Indonesia Budi Handoko mengatakan, berbagai penyedia jasa logistik mencatatkan peningkatan pengiriman barang hingga 30 persen sejak pandemi, termasuk pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Karena peningkatan permintaan, para pengusaha logistik pun dituntut untuk bisa memberikan performa terbaik guna melayani masyarakat secara maksimal.

Salah satu hal penting untuk menjaga performa tersebut adalah memperhatikan kondisi kendaraan secara berkala, termasuk bus dan truk yang menjadi penghubung antara kota pengirim dan kota tujuan paket.

Head of Corporate Communications and Public Relations PT Bridgestone Tire Indonesia Arko Kanadianto mengatakan, merawat kendaraan operasional penting untuk dilakukan agar performa kurir dan kendaraan tetap terjaga.

Menurutnya, salah satu komponen terpenting pada kendaraan yang mesti dirawat adalah ban.

"Para pemilik angkutan tentu tidak boleh mengesampingkan pentingnya merawat ban kendaraan. Sebab, itu satu-satunya elemen dari kendaraan yang bersentuhan langsung dengan jalan," ujar Arko dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (18/8/2021).

Pada saat bergulir di jalan, lanjut Arko, suhu pada ban akan memanas akibat gesekan antara permukaan ban dan jalan. Hal tersebut memicu terjadinya defleksi atau lekukan pada dinding ban.

“Panas yang dihasilkan akibat gesekan tersebut tidak bisa dikontrol atau dihindari. Oleh karena itu, penting bagi pengguna kendaraan untuk bisa meminimalisasi defleksi pada ban. Jadi, panas merupakan musuh utama ban," jelas Arko.

Perhatikan tekanan angin

Untuk menghindari defleksi, Arko mengingatkan agar pengendara selalu memperhatikan tekanan angin pada ban.

Pasalnya, semakin rendah tekanan angin yang digunakan, risiko defleksi pada ban akan semakin tinggi sehingga dapat meningkatkan temperaturnya.

Saat suhu panas pada ban berlebih, daya adhesi atau gaya tarik-menarik antara partikel yang berbeda dalam lapisan kompon pada ban akan melemah dan berisiko untuk meledak.

Contoh kerusakan akibat kurangnya tekanan angin yang kerap ditemukan adalah separasi. Selain itu, kerusakan yang paling ringan adalah aus atau tidak ratanya bagian kedua sisi telapak ban.

Kondisi tersebut kerap menjadi penyebab utama penurunan umur pemakaian ban.
Arko mengatakan, terdapat cara untuk mengurangi kemungkinan kerusakan pada ban akibat panas berlebih.

“Harus rutin memeriksa tekanan angin ban. Ini bertujuan untuk memastikan tekanan angin selalu sesuai standar. Sebuah kesalahan jika meremehkan pentingnya tekanan angin pada ban komersial, baik pada ban dengan konstruksi bias maupun radial,” jelas Arko.

Selain itu, pengecekan tekanan angin tidak boleh dilakukan secara sembarangan dan asal-asalan. Ia menyarankan untuk mengikuti langkah dan menggunakan alat ukur sesuai standar yang ditentukan.

Sesuaikan muatan

Selain tekanan angin, Arko mengatakan, volume muatan pada kendaraan juga hal yang tak boleh diabaikan.

Seperti diketahui, umumnya kendaraan pengangkut barang di Indonesia kerap mengangkut muatan dengan beban melebihi standar rekomendasi pabrik kendaraan. Pasalnya, muatan berlebih akan berdampak pada tekanan angin.

Muatan berlebih juga membuat suhu pada ban menjadi cepat panas dan berdampak pada performa ban secara keseluruhan bahkan keselamatan.

Arko mengatakan, untuk membantu menjaga performa kendaraannya, terutama ban, Bridgestone selalu siap melayani melalui jaringan resmi, yakni Bridgestone Truck Tire Center.

Untuk diketahui, Bridgestone Truck Tire Center adalah jaringan distribusi ban truk dan bus Bridgestone yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.

Bridgestone Truck Tire Center dibangun berdasarkan studi mendalam sesuai dengan kebutuhan konsumen akan ban truk dan bus di Indonesia saat ini.

Bridgestone Truck Tire Center menawarkan berbagai layanan seputar ban komersial, seperti bongkar pasang ban, pengecekan tekanan angin, balancing, dan spooring.

Bridgestone Truck Tire Center Bridgestone Bridgestone Truck Tire Center

Pemilik kendaraan juga tak perlu khawatir karena di tiap dealer, pihak Bridgestone menyediakan Bridgestone Fleet Advisor (BFA) bersertifikasi. BFA selalu siap untuk menjawab dan menjelaskan seluruh informasi terkait ban yang dibutuhkan pelanggan.

Adapun Bridgestone Truck Tire Center menawarkan konsep modern dan bertujuan untuk memberikan pengalaman berbeda kepada pelanggan melalui keberadaan fasilitas berkualitas tinggi.

Semenjak didirikan pertama kali, Bridgestone Truck Tire Center telah menjadi jaringan promosi dan penjualan Bridgestone untuk lini produk kendaraan komersial dengan menyediakan produk ban dan layanan berkualitas.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com