Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya MAB Ubah Paradigma Bus Listrik Jadi Lebih Efisien

Kompas.com - 08/10/2021, 12:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com – Kehadiran bus listrik di Indonesia memang sudah mulai marak, misalnya saja merek lokal dari PT Mobil Anak bangsa (MAB). Selain itu ada juga merek dari luar negeri seperti BYD, Higer, Zhongtong, Skywell, dan lainnya.

Kebanyakan bus listrik saat ini memiliki kapasitas baterai yang besar. Setidaknya kapasitas baterai mulai 250 kWh sampai 350 kWh disematkan pada bus dengan tujuang mendapatkan jarak tempuh paling jauh.

Namun PT MAB berusaha untuk mengubah logika tersebut. Jadi bukan masalah besarnya baterai yang digunakan oleh bus, tetapi seberapa efisien baterai yang bisa digunakan.

Baca juga: Diskon Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport per Oktober 2021

Direktur Teknik PT Mobil Anak Bangsa Bambang Tri Soepandji mengemudikan bus listrikaa.arief Direktur Teknik PT Mobil Anak Bangsa Bambang Tri Soepandji mengemudikan bus listrik

Direktur Teknik PT MAB Bambang Tri Supandji mengatakan, dengan kemampuan ultra fast charging, bus tidak perlu menggunakan baterai dengan kapasitas yang besar.

“Untuk apa kita bikin baterai 300 kWh kalau waktu charging-nya di bawah 5 menit. Kita bikin bus dengan kapasitas baterai 100 kWh juga sudah cukup,” ucap pria yang akrab disapa Ongky di Sentul, Rabu (6/10/2021).

Ongky menjelaskan, kecepatan dari pengisian baterai kendaraan listrik disebabkan besarnya ampere. Kemudian ditambah kapasitas baterai yang tidak terlalu besar, charging kendaraan listrik jadi tidak perlu waktu yang lama.

Baca juga: Ban Motor Tanpa Tutup Pentil Tidak Ditilang, tapi Tetap Ada Dampaknya

“Jadi bus itu bisa kita pakai dengan mengecas kurang dari lima menit. Efeknya, bisa angkut penumpang lebih banyak, lalu ban bus lebih hemat karena bobot baterai kecil yang lebih ringan,” kata Ongky.

Kalau misalnya bus listrik diisi dayanya kurang dari 5 menit dan bisa kembali beroperasi, ini sama saja dengan bus-bus biasa yang mengisi BBM sebelum berjalan. Jadi tidak perlu adanya perubahan kebiasaan, tinggal tunggu infrastruktur ultra fast charging ini siap dan jumlahnya banyak di jalanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com