Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Banyak Jalur Penyelamatan yang Sudah Tak Ideal Atasi Rem Blong

Kompas.com - 30/08/2021, 14:41 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Viral foto sejumlah pengendara sepeda motor yang parkir di jalur keselamatan darurat atau emergency safety area menjadi perhatian sejumlah pihak.

Bukan hanya banyaknya orang parkir menandakan bahwa masyarakat tidak paham soal fungsi dan rambu, tapi juga mengenai fasilitas emergency safety area itu sendiri.

Baca juga: Viral, Video Mobil Parkir Paralel di Area Terbatas, Pahami Triknya

Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, mengatakan, jalur keselamatan darurat kadang juga tidak mumpuni sebab gravel dan pasir yang berguna untuk absorpsi kecepatan sudah keras.

Jalur penyelamatan rem blong di turunan.Foto: Tangkapan layar Jalur penyelamatan rem blong di turunan.

"Salah kaprah berlangsung sudah lama. Mestinya pasir lunak yang bisa mengurangi kecepatan hingga brake fading (pengereman blong), nah terjadi ini jalur emergency tidak dikelola dengan benar," kata Jusri kepada Kompas.com, Senin (30/8/2021).

Jusri menilai, yang sering terjadi ialah bagian pasir lembut atau gravel yang berguna sebagai speed trap mengeras karena tidak dirawat, sehingga mengurangi fungsi dan tujuan awalnya.

"Yang terjadi gravel-nya keras sekali. Itu ditandai dengan rumput yang tumbuh, harusnya tidak demikian. Kalau (pasir) keras tidak terjadi perlambatan tapi masih bisa meluncur karena permukaan yang padat," katanya.

Baca juga: Wajib Aplikasi PeduliLindungi Perjalanan Darat Belum Final

Jalur penyelamatan rem blong di turunan.Foto: Tangkapan layar Jalur penyelamatan rem blong di turunan.

Jusri mengatakan, pemeliharan gravel, sama seperti pemeliharaan gravel sirkuit. Pasir harus digaruk dan terus digemburkan. Sehingga ketika ada kendaraan yang melewati langsung tenggelam.

"Coba saja jalur Jakarta-Surabaya, gravel permukaan lintasannya sudah keras," kata Jusri.

"Kita negara tropis, tiap pagi ada embun, terus juga hujan, tiap hujan membuat permukaan gravel padat, itu harus digaruk lagi. Kalau tidak akhirnya mubazir," kata Jusri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke