“Targetnya pada tahun 2030, TIA bisa menciptakan 10.000 SDM Advance Manufacture Technology bersertifikasi nasional untuk menghadapi era elektrifikasi,” ujar Bob Azam, Direktur Corporate Affairs TMMIN.
Secara total, TIA sudah menyumbangkan sebanyak 255 lulusan dari jurusan Diploma 1 Teknik Pemeliharaan Mesin Otomasi (TPMO) serta Diploma 2 jurusan Tata Operasi Perakitan Kendaraan Roda 4 (TOPKR4) yang sudah menunjukkan kemampuannya di TMMIN dan rantai pasok otomotif.
Bicara mengenai tantangan yang dihadapi oleh industri di Indonesia, Bob Azam menggarisbawahi pentingnya pendidikan vokasi. Industri Indonesia menghadapi tantangan besar berupa industri 4.0, Green Economy, dan pasca-pandemi Covid-19 selain memasuki era elektrifikasi.
“Di sini, pendidikan di sekolah vokasi menjadi kunci untuk menjawab tantangan perubahan yang semakin cepat melalui kurikulum yang menggabungkan keterampilan teknis dan karakter industri. Melalui lulusan berkompetensi ‘Advance Manufacture Technology,’ TIA siap memenuhi tantangan dan kebutuhan industri di Indonesia,” ucapnya.
“Merupakan kebahagiaan bagi saya dan orangtua dapat menjadi siswa TIA. Saya dapat mempelajari berbagai hal di bidang otomotif dan merasakan langsung pengalaman kerja praktik seperti bekerja sesungguhnya. Ilmu yang saya dapat akan saya manfaatkan dengan sebaik mungkin saat nanti sudah bekerja,” kata Bramana, siswa terbaik TIA yang berasal dari Madiun, Jawa Timur.
Tingginya antusiasme publik terhadap pengembangan industri otomotif nasional mendorong TIA sebagai lembaga pendidikan dengan para pengajar bersertifikasi nasional menyelenggarakan rangkaian ‘Public Webinar’ atau Pembelajaran secara virtual bagi dunia industri, akademisi, dosen, guru SMK, akademi komunitas, mahasiswa, pegawai, hingga masyarakat umum.
TIA juga memberikan sertifikat resmi bagi para peserta di beberapa tema Webinar. Sejak tahun 2020, TIA sudah mengadakan 20 Webinar yang diikuti oleh lebih dari 4.000 peserta yang berisikan berbagai tema dan ilmu pengetahuan diantaranya mengenai teknologi manufaktur, Internet of Things (IoT) budaya inovasi, pengenalan safety, dan tema industri otomotif lainnya.
“Kompetisi dunia kerja di era ‘New Normal’ memotivasi generasi muda Indonesia mempelajari berbagai ilmu pengetahuan termasuk industri otomotif yang semakin mengedepankan teknologi tinggi. Sebagai jembatan antara kesiapan siswa untuk bersaing di dunia kerja, TIA memfasilitasinya dengan memberikan ‘Public Webinar’ bersertifikat resmi yang dapat menjadi keunggulan para peserta karena memiliki pengetahuan dan keterampilan yang beragam,” ujar Bob Azam.
Setelah sebelumnya berkarya melalui Robot UV untuk memutus penyebaran pandemi, tahun ini siswa TIA dan para pengajar membantu upaya menjaga kebersihan diri dengan membuat Alat Mesin Cuci Tangan Manual yang menggunakan kaki sebagai penggeraknya.
Kebiasaan membersihkan dan mencuci tangan menjadi salah satu pencegah tersebarnya virus corona. Total sebanyak 7 unit alat mesin cuci tangan manual sudah TIA kontribusikan bagi sejumlah Kampung Siaga Covid-19 (KSC) yang tersebar di Jakarta, Bekasi, dan Karawang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.