Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 24/08/2021, 14:26 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Video viral di media sosial memperlihatkan Mistubishi Xpander yang kesulitan menanjak di tikungan Sitinjau Lauik, di Sumatera Barat yang terkenal sukar.

Dalam video yang diunggah akun Instagram Indocarstuff, mobil mengalami spin sehngga ban depan berputar di tempat sampai mengeluarkan kepulan asap.

Baca juga: Salah Injak Pedal, Mobil Nyaris Terjun Bebas dari Gedung Parkir

Setelah mobil sempat mundur, mobil berwana hitam tersebut akhirnya bisa menanjak dengan cara ancang-ancang lebih baik dan mengubah sudut kemiringan saat belok.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by SEMUA TENTANG MOBIL INDO ???????? (@indocarstuff)

 

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, ban depan spin akibat distribusi beban tidak rata antara beban depan dan belakang.

"Sehingga yang seharusnya ban depan mendapat traksi, hilang akibat dari beban berpindah ke belakang di posisi tanjakan," katanya kepada Kompas.com, Selasa (24/8/2021).

Untuk itu kata Sony, di posisi tanjakan plus belokan pengemudi harus melihat faktor sudut jalan, serta kondisi aspal jalan kering atau basah.

"Jadi untuk meminimalisir gagal menanjak dibutuhkan momen atau ancang-ancang dari bawah sebelumnya, sehingga traksi ban terbantu. Ini sebaiknya melebar untukk mencari sudut yang lebih landai," katanya.

Baca juga: Pilih Parfum Mobil, Mau Bikin Segar Jangan Malah Bikin Pusing

Truk tidak kuat nanjak di Lingkar Selatan tanjakan Gentong, Kabupaten Tasikmalaya.instagram.com/dashcamindonesia Truk tidak kuat nanjak di Lingkar Selatan tanjakan Gentong, Kabupaten Tasikmalaya.

Suparman, Kepala Bengkel Auto2000 Yos Sudarso, Jakarta Utara, mengatakan, kunci utama saat mengemudikan mobil pada jalan menanjak adalah, menjaga momentum dari laju kendaraan.

"Intinya pada momentum, tapi dari awal saat akan menanjak juga harus mempersiapkan kuda-kuda dari tuas transmisi," ucap Suparman.

Untuk mobil transmisi matik, walau dalam beberapa kasus cukup diletakan di D, tapi ada baiknya diturunkan ke posisi yang rendah seperti 3 dan 2, bahkan 1 atau L bila memang curam.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke