JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus korupsi yang dilakukan para pejabat tinggi Pertamina membuat kepercayaan konsumen menurun. Dampaknya, banyak yang beralih ke SPBU swasta, seperti Shell.
Korupsi yang dilakukan pejabat tinggi Pertamina menggunakan modus mengoplos Pertalite hingga menjadi seperti Pertamax. Kasus tersebut membuat banyak konsumen khawatir BBM oplosan tersebut berdampak pada kendaraannya.
Fenomena tersebut juga menjadi viral di media sosial. Salah satunya terlihat pada video yang diunggah oleh akun media sosial Instagram @mood.jakarta, belum lama ini.
Baca juga: Kenali Perbedaan Pertamax dan Pertalite
"Ketika warga konoha tiba-tiba jadi ngantri di SPBU gambar kerang," tulis keterangan pada unggahan tersebut.
View this post on Instagram
Terlihat pada video, banyak kendaraan, khususnya roda empat, yang mengantre di SPBU Shell. Antreannya bahkan cukup panjang hingga sampai ke jalan raya.
Adityo Wisnu, pria berusia 25 tahun asal Jakarta, salah satu konsumen Pertamax yang beralih ke SPBU swasta. Namun, dia lebih memilih Vivo untuk mengisi BBM motor Yamaha Nmax andalannya.
"Sebenarnya, sudah dari sejak kasus Pertamax bermasalah. Waktu Pertamax bikin tangki BBM berlumpur. Sejak saat itu pindah ke Vivo," ujar Adityo, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Baca juga: Soal Pertamax Oplosan, Ini Penjelasan Ahli Energi
Vemri, pengguna roda dua, Yamaha Nmax dan Kawasaki Z900, mengatakan, awalnya menggunakan Pertamax dan Pertamax Turbo. Tapi, sekarang sudah beralih ke BP 92 untuk Nmax dan BP Ultimate untuk Z900.
"Tidak juga (pindah sejak kasus oplosan). Tapi, semenjak ada kasus oplos, makin parah lagi, dan makin menjauh dari Pertamina, kecuali untuk mobil pakai Solar," kata Vemri.
Vemri menambahkan, dirinya tidak masalah harus mengeluarkan uang sedikit lebih banyak untuk membeli BBM, asalkan kualitasnya jelas.
Baca juga: Ramai Isu Gaji PNS Naik 16 Persen di 2025, Ini Penjelasan BKN
Gary, pria berusia 62 tahun asal Depok, salah satu konsumen setia Pertamax, mengaku dirinya untuk sementara ini akan beralih ke Shell atau Vivo. Jika Pertamax sudah membaik, baru akan kembali ke Pertamina.
"Sebagai Warga Negara Indonesia (WNI), tentu saja saya harus memprioritaskan produk dalam negeri. Jadi, kalau memang Pertamina sudah mampu 'membersihkan' dirinya, pasti saya akan balik ke Pertamina lagi," ujar Gary, yang mengaku sedikit terpaksa untuk menggunakan produk luar negeri.
Sedangkan Amir, mengaku sudah rutin menggunakan Shell jenis Super sejak 2023, baik untuk motor maupun mobil yang dia gunakan. Dia mengatakan, sebelumnya pernah menggunakan Pertamax dan sekarang menggunakannya hanya dalam keadaan darurat saja.
"Tetap yang utama Shell, kalau memang harus Pertamax, mungkin saya pakai yang (Pertamax) Turbo. Soalnya, pas pakai Shell memang ada perbedaan yang cukup terasa, dari segi efisiensi bahan bakar dan performa," kata Amir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.