Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Video Viral Motor Tua Gendong Yamaha Xmax di Jok Belakang

Kompas.com - 11/08/2021, 08:02 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Video viral di media sosial memperlihatkan sepeda motor menggendong motor, yaitu Honda GL Pro lawas yang mengangkut satu unit Yamaha Xmax

Dalam video yang diunggah akun @enamon_jokes terlihat Xmax lengkap dengan top box diangkut menggunakan motor tua. Skutik bongsor itu ditaruh di bagian jok belakang.

Video tersebut menuai banyak komentar dari netizen. Meski dalam video tidak diterangkan lokasi kejadiannya, tapi netizen menduga di kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur.

Baca juga: PPKM Diperpanjang, Ini Waktu Ideal Membersihkan Helm

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Enamon_jokes (@enamon_jokes)

 

Mayoritas netizen salut dengan kemampuan motor tua yang ternyata masih mampu mengangkat beban berat. Bahkan yang diangkut tak tanggung-tanggung yaitu motor yang lebih besar.

Meski maksudnya bukan buat gagah-gagahan, terlihat bahwa motor punya peran penting buat masyarakat Indonesia. Bukan hanya alat transportasi tapi juga alat angkut yang dapat diandalkan.

Bicara soal alat angkut barang, sebetulnya ada aturannya. Faktanya membawa muatan berlebihan menggunakan motor melanggar peraturan karena dianggap bisa menyebabkan kecelakaan.

Pemerintah telah membuat peraturan untuk mencegah hal tersebut. Aturan tersebut tertulis dalam PP Nomor 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan, Pasal 10 ayat (4) dan Pasal 11.

Baca juga: Beli Skutik Honda Dapat Diskon Selama Agustus 2021

Motor angkut barangFoto: Atmosferku Motor angkut barang

Intinya, barang yang dibawa tidak boleh melebihi panjang setang kemudi, tinggi tidak melebihi 900 mm dari atas tempat duduk, panjang tidak melebihi panjang motor.

Selain itu, dilihat dari aspek kinerja mesin motor, membawa beban berat membuat mesin berkerja lebih keras.

Agus Sani selaku Head of Safety Riding Promotion Wahana menjelaskan mengenai risiko memaksa mesin untuk bekerja lebih berat.

"Muatan berlebih juga bisa merusak mesin. Perputaran mesin yang tinggi, tetapi tidak sebanding dengan kecepatan geraknya. Bisa mengakibatkan kendaraan mengalami overheat," kata Agus kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke