JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang Lebaran, Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) mengajukan beberapa permintaan kepada pemerintah demi kelancaran angkutan Lebaran tahun ini.
Ketua Umum IPOMI, Kurnia Lesani Adnan, menyampaikan bahwa operator bus masih sangat bergantung pada impor suku cadang, terutama ban.
Oleh karena itu, ia meminta agar tidak ada pembatasan kuota impor ban bus, karena hal tersebut dapat berdampak pada harga di pasaran.
Baca juga: Bus Pariwisata Mudik: Pastikan Lolos Ramp Check Sebelum Berangkat
"Ban bus mayoritas masih impor, jangan ada pembatasan secara kuota, karena berdampak ke harga," kata pria yang akrab disapa Sani kepada Kompas.com, Jumat (7/3/2025).
Menurutnya, fluktuasi harga di pasar sangat berpengaruh terhadap operasional bus. Selain itu, IPOMI juga meminta perhatian pemerintah terkait tarif tol serta jalur prioritas bagi bus saat terjadi kemacetan di arus mudik dan balik.
"Permintaan lainnya tarif tol untuk angkutan umum dan jalur prioritas saat terjadi kemacetan di arus mudik dan balik," kata Sani.
Baca juga: Tanda Mobil Membutuhkan Tune Up
Ia menjelaskan bahwa saat arus mudik, bus kerap mengalami kesulitan setelah menurunkan penumpang. Mereka tidak bisa segera kembali ke kota asal karena terbentur skema lalu lintas seperti one way dan sistem lainnya.
"Terakhir, minta jaminan ketersediaan bio solar di daerah, khususnya Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Sering sekali SPBU (di daerah tersebut) kehabisan, sehingga kami harus antre sampai satu malam bahkan lebih," kata Sani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.