JAKARTA, KOMPAS.com – Kondisi infrastruktur jalan di Indonesia terutama Pulau Jawa bisa dibilang sangat baik. Misalnya dari Banten hingga Jawa Timur, sudah terhubung dengan jalan tol dengan kualitas yang bagus.
Adanya jalan tol ini pun membuat waktu tempuh perjalanan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) semakin singkat. Namun sayang, kondisi jalan yang mulus dan relatif sepi ini kerap dimanfaatkan para pengemudi bus untuk memacu kecepatannya.
Para pengemudi bus kerap adu cepat dengan bus lainnya. Selain itu juga aksi pepet atau menyalip dari bahu jalan juga sering dilakukan. Aksi ini dirasa aman, padahal ada bahaya yang mengancam dari pengemudi yang kebut-kebutan tadi.
Baca juga: PO Budiman Tambah Lima Bus Baru dari Karoseri Adiputro
Evakuasi bus di tol kalikagkung semarang, Rabu (5/5/2021)
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, pengemudi bus yang mengebut di jalan tol bisa dibilang mengerikan, namun sayangnya, itulah realita yang ada di jalanan saat ini.
“Kalau mereka ugal-ugalan, tidak jaga jarak, berjalan di bahu kiri dan selamat pada saat itu, belum tentu besok-besok bisa selamat. Gaya mengemudi mereka sudah membahayakan,” ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.
Sony mengatakan, berbicara mengenai keselamatan kepada para pengemudi bus saat ini dirasa sudah sulit didengar. Para pengemudi yang terbiasa mengebut ini bebal, sehingga butuh tindakan lain yang membuatnya jera.
Baca juga: Daftar Harga Mobil Listrik di Indonesia Agustus 2021, Siapa Termurah?
“Para pengemudi seperti ini harus ditangkap, dikumpulkan, dan kemudian dibina. Mereka tidak ada bedanya seperti orang mabuk yang bawa senjata, malah lebih membahayakan karena menyangkut banyak nyawa penumpang,” kata Sony.
Untuk para pengemudi, harus diingat ketika sedang menyetir, nyawa puluhan orang jadi tanggung jawab mereka. Pastikan mengemudi dengan aman dan utamakan selamat, bukan semata-mata tepat waktu atau jadi yang tercepat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.