JAKARTA, KOMPAS.com - Meski ada pengecualian di sektor esensial dan kritikal, tapi pemberlakuan PPKM Darurat membuat sebagian aktivitas tak bisa berjalan normal.
Termasuk dalam hal produksi kendaraan yang mau tak mau harus terpangkas lantaran mengikuti regulasi yang sudah ditetapkan.
Marketing Director & Corporate Planning And Communication PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra mengatakan, aktivitas produksi mobil di pabrik tetap berjalan lantaran pihaknya mengekspor ke-75 negara dan dibutuhkan Indonesia untuk mendapatkan devisa.
Tapi, dampak dari penerapan protokol yang lebih ketat pada PPKM Darurat, membuat Daihatsu harus patuh mengedepankan keselamatan karyawan yang berujung pada penurunan kemampuan memproduksi kendaraan.
Baca juga: PPKM Darurat, Pengiriman Mobil Daihatsu Berpotensi Tersendat
"Dalam pengoperasiannya, Daihatsu memprioritaskan penanganan operasional dengan protokol yang lebih ketat, dan ini berdampak pada penurunan kemampuan memproduksi," ujar Amel dalam konferensi pers virtual Kamis, (15/7/2021).
Lebih lanjut Amel mengatakan, terkait kapasitas produksi Daihatsu, saat awal di 2019 atau sebelum Covid-19 melanda sebesar 530.000 unit. Lalu terpangkas pada 2020 ketika virus corona masuk ke Tanah Air menjadi 330.000 unit per tahun.
Selanjutnya, berlahan-lahan mulai ada pelonggaran yang membuat demand naik dan berdampak pada peningkatan kapasitas produksi yang terkerek menjadi 460.000 unit.
Tapi dengan adanya PPKM Darurat yang berjalan hingga 20 Juli 2021, membuat produksi mobil Daihatsu kembali anjlok.
"Saat ini dengan kondisi protokol yang lebih ketat kemampuan produksi Daihatsu turun menjadi sekitar 35.000 per bulan atau dalam setahun menjadi 420.000 unit, turun 40.000 unit," ujar Amel.
Baca juga: PPKM Darurat, Gaikindo Tetap Optimis Capai Target Tahunan
"Kami tetap beroperasi mendukung pemerintah yang membutuhkan pemasukan karena kami berorientasi pada ekspor, tapi kami menerapkan protokol yang sangat ketat sehingga efisiensi dan orang yang masuk berkurang dan kemampuan produksi ADM turun jadi 420.000 per tahun," kata Amel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.