Tidak puas dengan Blitz, Kawasaki menghadirkan Blitz Joy dengan kapasitas mesin yang lebih besar. Kali ini, mesinnya sudah berkapasitas 125 cc.
Sayangnya, mesin yang bertenaga tak menjamin penjualannya juga lebih baik. Nampaknya, konsumen pada pertengahan 1990-an lebih memilih Honda, Yamaha, atau Suzuki.
Dengan desain yang sporty dan lekuk bodi yang tajam, bagian knalpot juga dibuat besar, seperti motor sport. Mesinnya menggunakan tipee SOHC, 4-langkah, 2-katup, silinder tunggal, dengan kapasitas mesin 112 cc.
Meski desainnya keren, performa mesin bertenaga, harga terjangkau, tetap tidak menjamin motor bebek ini diminati banyak konsumen.
6. Kawasaki Athlete/Athlete Pro
Namun, berbeda dengan Satria FU yang menggunakan kopling manual. Pada Athlete, masih mengandalkan kopling otomatis, seperti pada motor bebek.
Baru pada 2015, hadir Athlete Pro dengan kopling manual. Keunikan lainnya dari Athlete adalah posisi tangki bensinnya yang diletakkan di depan. Sehingga, memudahkan penggunanya saat isi bensin tidak perlu turun dari motor dan membuka jok.
Namun, lagi-lagi Kawasaki kalah laris dari kompetitornya. Satria FU lebih diminati dan ditambah lagi Honda juga meluncurkan Sonic 150R.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.