Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Knalpot Mobil Keluar Air, Pertanda Mesin Sehat?

Kompas.com - 09/07/2021, 07:02 WIB
Aprida Mega Nanda,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah menjadi rutinitas sebagian pemilik kendaraan untuk memanaskan mobilnya di pagi hari. Hal ini bertujuan untuk mencairkan oli pada ruang mesin, transmisi, serta melancarkan asupan bensin pada sistem injeksi.

Namun, tidak sedikit pemilik mobil yang cemas ketika melihat air yang menetes dari lubang knalpot ketika mesin mobil dipanaskan.

Padahal, air yang keluar dari saluran pembuangan sisa pembakaran mobil ini dipercaya menjadi salah satu tanda bahwa kondisi mesin sehat dan tidak bermasalah.

Baca juga: Harga Toyota Rush di Sulawesi Selatan Turun Rp 9 Jutaan

Anggapan tersebut dibenarkan oleh Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi.

Menurutnya, air yang menetes dari lubang knalpot saat mesin mobil dipanaskan pagi hari menjadi salah satu ciri bahwa mobil dalam kondisi sehat.

“Jika mesin sehat, gas buangnya bagus dan masih ada (sisa pembakaran) yang ada di dalam knalpot akan mengembun karena pendinginan suhu udara luar. Itu terjadi karena adanya proses penguapan atau kondensasi saat mobil terparkir lama saat malam hari,” ujar Didi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (8/7/2021).

Baca juga: Indonesia Vs Bahrain Tayang di TV Mana? Berikut Jadwal dan Link Live Streaming-nya

Didi menjelaskan, kondensasi tersebut terjadi di dalam pipa knalpot, karena materialnya terbuat dari bahan besi. Saat mobil diparkir lama semalaman akan terjadi proses pengembunan di dalam knalpot.

Sehingga, saat mesin mobil dipanaskan maka akan terjadi proses penguapan yakni panas dari mesin akan mendorong embun keluar dari lubang saluran pembuangan sisa pembakaran.

“Proses inilah yang membuat air menetes dari ujung knalpot saat mesin mobil di panaskan atau bahkan digunakan beraktivitas. Nanti, embunnya akan terdorong kelaur dan kalau sudah terbuang airnya (embun) juga akan habis,” kata dia.

Baca juga: Mobil Lama Terpakrir, Bisa Terjangkit Flat Spot pada Ban

Didi menambahkan, kondisi ini juga tergantung pada cuaca di sekitar, Jika cuacanya dingin maka intensitasnya bisa terjadi setiap hari.

“Tapi kembali lagi, bahwa itu normal dan bukan menjadi tanda adanya masalah pada mesin,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau