JAKARTA, KOMPAS.com – Kecelakaan yang melibatkan kendaraan seperti truk dan bus memang masih terjadi di Indonesia. Faktor yang melatarbelakangi kejadian ini memang banyak, bisa dari kendaraan atau dari pengemudinya.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memberikan tiga kunci keselamatan atau safety bagi perusahaan truk dan bus. Tiga kunci safety ini yaitu kompeten, disiplin, dan jujur.
“Kompeten artinya, semua orang yang meng-handle pekerjaan harus kompeten di bidangnya,” ucap Wildan dalam diskusi online beberapa waktu lalu.
Baca juga: Fakta-fakta Menarik Sirkuit Mandalika yang Siap Gelar WorldSBK
Kedua, disiplin yang artinya setiap pekerjaan ada prosedur standar operasi (SOP) atau prosedurnya. Ketiga, soal jujur di sini bukan perkara tidak mencuri, melainkan harus jujur ketika tidak tahu soal bagaimana perawatan atau cara mengendarai sebuah kendaraan.
“Jadi pemiliki perusahaan menekankan kepada mekanik atau pengemudi untuk jujur, kalau tidak paham atau mengerti apa yang ada di buku manual, harus ngomong. Nanti bisa minta diajarkan atau dilatih oleh APM,” kata Wildan.
Baca juga: Tanggapan PO Bus Soal Adanya PPKM Darurat Jawa-Bali
Selama ini, baik pengemudi maupun mekanik tidak pernah jujur, jadi mereka asal coba-coba saja untuk memperbaiki suatu masalah. Selain itu, juga ada rasa takut dipecat ketika bilang tidak bisa atau tidak paham ketika ditanya oleh bosnya.
“Ini yang salah, harusnya bilang sama bosnya enggak bisa, biar bosnya melatih,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.