Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER OTOMOTIF] Tiga Kesalahan Pengemudi Saat Keluar Tol yang Kerap Dilakukan | Buat SIM dan SKCK Harus Bawa Bukti Sudah Divaksin, Ini Kata Polisi

Kompas.com - 23/06/2021, 06:02 WIB
Aprida Mega Nanda,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Video yang diunggah akun Dashcam Owners Indonesia di Instagram memperlihatkan sebuah mobil yang menyalip dari kiri ketika pintu keluar tol. Dari kejadian seperti ini, terlihat pengguna jalan di Indonesia belum tahu aturan saat keluar jalan tol.

Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu mengatakan, ada tiga kesalahan pengemudi di Indonesia yang kerap dilakukan ketika keluar tol.

Pertama, terlalu pelan di mulut exit tol, kedua sebelum di lajur exit sudah pelan, dan ketiga menyalip di lajur exit.

“Misalnya sebelum masuk ke lajur exit, dia sudah mengurangi kecepatannya jadi di bawah 60 kpj. Sehingga, orang-orang di lajur satu jadi mengurangi kecepatan, padahal masih di lajur bebas hambatan,” ucap Jusri kepada Kompas.com, Senin (21/6/2021).

Selain itu, yang tak kalah menarik tentang benarkah buat SIM dan SKCK harus bawa bukti sudah divaksin?

Penasaran seperti apa, berikut 5 artikel terpopuler di kanal otomotif pada Selasa 22 Juni 2021.

Cara dan prosedur membuat SIM lama dan Smart SIM  polri.go.id Cara dan prosedur membuat SIM lama dan Smart SIM

1. Buat SIM dan SKCK Harus Bawa Bukti Sudah Divaksin, Ini Kata Polisi

Korlantas Polri menegaskan bahwa informasi yang beredar di media sosial mengenai syarat baru dalam pembuatan SIM dan SKCK harus melampirkan surat keterangan vaksinasi Covid-19 ialah tidak benar alias hoaks.

Pasalnya, hingga saat ini belum ada pengumuman atau putusan resmi dari kepolisian RI untuk menambah syarat terkait. Sehingga, bagi pengaju tidak perlu khawatir.

Demikian dikatakan Kepala Subdirektorat SIM Korlantas Polri Djati Utomo dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/6/2021).

Baca juga: Buat SIM dan SKCK Harus Bawa Bukti Sudah Divaksin, Ini Kata Polisi

Transmisi manual Wuling Confero. Istimewa Transmisi manual Wuling Confero.

2. Lakukan Ini Jika Sulit Oper Gigi Mundur di Mobil Manual

Merupakan hal yang gampang-gampang susah saat melakukan pemindahan transmisi atau gigi pada mobil manual.

Terkecuali bagi mereka yang sudah terbiasa dengan mobil manual, tentunya hal tersebut tidak akan menjadi masalah bahkan sudah diluar kepala.

Salah satu kendala yang kerap muncul saat mengemudikan mobil manual adalah sulit memasukkan gigi mundur.

Tidak jarang saat pengemudi hendak menggeser tuas ke posisi R, sering terasa ada yang mengganjal dan membuat gigi tidak bisa masuk.

Baca juga: Lakukan Ini Jika Sulit Oper Gigi Mundur di Mobil Manual

Tampilang ruang mesin Honda CR-V facelift, yang mengusung mesin diesel.HPM Tampilang ruang mesin Honda CR-V facelift, yang mengusung mesin diesel.

3. Alasan Mobil Diesel Mulai Jarang Ditemui di Pasar Mobil Bekas

Keberadaan mobil diesel dengan tahun muda di pasar kendaraan bermotor bekas saat ini sudah cukup langka. Bahkan pada model tertentu, penyerapannya sangat cepat, yakni hanya hitungan hari.

Sebagai contohnya, Toyota Kijang Innova diesel dan Suzuki Ertiga diesel dengan tahun produksi 2015-2019. Padahal harga mobil ini terbilang masih tinggi dan stabil, mulai Rp 200 jutaan.

Chief Operating Officer Mobil88 Sutadi menjelaskan, hal tersebut dikarenakan dua faktor. Pertama, karena memang produk terkait tidak laku di pasaran sehingga populasinya sedikit.

Baca juga: Alasan Mobil Diesel Mulai Jarang Ditemui di Pasar Mobil Bekas

Toyota All-New Kijang Innova di pabrik Toyota di Karawang I di Karawang, Jawa Barat.Febri Ardani/KompasOtomotif Toyota All-New Kijang Innova di pabrik Toyota di Karawang I di Karawang, Jawa Barat.

4. Jadi Barang Langka, Kijang Innova Diesel Bekas Masih Rp 200 Jutaan

Dewasa ini, Toyota Kijang Innova bermesin diesel merupakan salah satu kendaraan keluarga kelas menengah yang cukup sulit ditemui di pasar mobil bekas atau seken.

Apalagi untuk yang tahun produksi muda, yakni hanya selisih lima tahun dari kondisi sekarang. Padahal peminat mobil terkait sangat banyak karena diakui menawarkan kenyamanan dan keiritan lebih baik.

Chief Operating Officer Mobil88 Sutadi menjelaskan, fenomena itu tercipta karena masyarakat mulai kritis untuk menilai suatu produk dan teknologi. Sehingga, tak mudah percaya atas mitos beredar.

"Kalau dulu kan mitosnya mobil diesel mahal, asapnya ngebul, suara bising, dan sebagainya. Tapi untuk teknologi sekarang sudah jauh lebih baik, irit pula," ujar Sutadi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (20/6/2021).

Baca juga: Jadi Barang Langka, Kijang Innova Diesel Bekas Masih Rp 200 Jutaan

Salah satu armada bus AKAP PO Sinar JayaDenny Firmansyah Salah satu armada bus AKAP PO Sinar Jaya

5. Tarif Terbaru Bus AKAP PO Sinar Jaya Trayek Semarang-Jabodetabek

Dalam melakukan perjalanan lintas daerah melalui jalur darat, bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) masih jadi salah satu opsi moda transportasi umum yang kerap dipilih masyarakat.

Pilihan kelas layanannya pun beragam, mulai dari kelas Ekonomi, Bisnis, Eksekutif, hingga Super Eksekutif. Tarif yang dipasang juga bermacam-macam, sesuai dengan kelas layanan dan trayeknya.

Pada trayek Semarang-Jabodetabek, ada beberapa perusahaan otobus (PO) yang bersaing dalam menjual layanannya. Salah satunya adalah PO Sinar Jaya.

Baca juga: Tarif Terbaru Bus AKAP PO Sinar Jaya Trayek Semarang-Jabodetabek

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau