JAKARTA, KOMPAS.com - KTM merupakan satu-satunya pabrikan di MotoGP yang tidak memiliki motor superbike full fairing yang diproduksi massal. Sebelumnya, KTM sempat memasarkan 1190 RC8.
RC8 merupakan motor sport full fairing yang diproduksi KTM pertama kali pada 2008 dan berakhir pada 2015. Konsep pertama diperkenalkan pada 2005 yang dibekali mesin v-twin berkapasitas 999 cc milik Super Duke.
Pada 2010, KTM menggunakan nama RC8 R. Tentunya, dengan beberapa perubahan, khususnya pada sektor mesin.
Baca juga: Jeblok di Honda, Pol Espargaro Sebut seperti Deja Vu Saat di KTM
Motor ini dibekali mesin DOHC, v-twin 75 derajat, dengan kapasitas 1.195 cc. Tenaga yang dihasilkan mencapai 175 hp pada 10.250 rpm dan torsinya 127 Nm pada 8.000 rpm.
Teknologi mesinnya menarik, karena menggunakan dua busi tiap silinder. Saat putaran mesin di bawah 7.000 rpm, hanya satu busi yang aktif. Tapi saat di atas 7.000 rpm, dua busi bekerja untuk pengapian yang optimal.
Karakter mesinnya overbore, dengan diameter piston 105 mm dan langkahnya 69 mm. Rasio kompresi yang dihasilkan juga tinggi, yakni 13,5:1.
Banyak komponen mesinnya yang menggunakan material berkualitas tinggi. Intake valve dari titanium, setang piston dan suspensi depan juga dilapisi dengan titanium-aluminum-nitride, dan lainnya.
Selain mesinnya yang bertenaga, spesifikasi lainnya juga tidak tanggung-tanggung. Motor ini mengandalkan rangka trellis dari material chromium-molybdenum dan subframe dari aluminium.
Baca juga: Quartararo Mulai Khawatir Lihat Kecepatan KTM
Suspensi depan upside down dari WP dengan diameter 43 mm yang bisa diatur sepenuhnya. Suspensi belakang monoshock juga mengandalkan WP. Uniknya, WP juga yang membuat swingarm RC8.
Sistem pengeremannya didukung oleh Brembo, baik rem depan maupun rem belakang, dan sudah dilengkapi teknologi ABS. Peleknya dari Marchesini dengan material aluminium.
Dengan banyaknya material ringan tapi kuat yang digunakan, bobot motor ini hanya 186 kg. Power-to-weight ratio yang dimlikinya 0,94 hp/kg. Kecepatan maksimumnya diklaim tembus 271,4 km/jam.
Speedometer sudah full digital dengan lampu berwarna oranye. Informasi yang ditampilkan juga sangat lengkap untuk menunjang kebutuhan balap atau track day.
Keunggulan lainnya adalah RC8 R ini menawarkan pilihan posisi berkendara yang dapat disesuaikan dengan pengendaranya, mulai dari pijakan kaki, tuas rem dan tuas persneling, tempat duduk, serta tuas rem dan tuas kopling. Sehingga, tidak sulit untuk mendapatkan posisi berkendara yang ergonomis.
Baca juga: KTM Orbitkan Remy Gardner ke MotoGP Musim 2022
Untuk fiturnya, RC8 R juga sudah dilengkapi dengan traction control, quick shifter, launch control, wheelie control, stability control, dan lainnya.
Dikutip dari Motoroids.com, Rabu (16/6/2021), motor ini terpaksa dihentikan produksinya karena dianggap terlalu bertenaga untuk dipakai di jalan raya.
"Jika motor superbike Anda mencapai 200 tk dan lebih, itu mustahil untuk diperdebatkan motor itu layak berada di jalan," ujar CEO KTM Stefan Pierer.
Anehnya, KTM tetap memproduksi 1290 Super Duke. Bahkan, kapasitas mesin dan tenaga yang dihasilkan lebih besar dari RC8 R.
KTM 1190 RC8 sempat dipasarkan di Indonesia pada 2012 oleh PT Moto KTM Indonesia, APM KTM saat itu. Motor superbike tersebut dibanderol Rp 400 juta (OTR Jakarta).
Dengan statusnya yang sudah didiskontinu dan jumlah unit yang tak banyak, motor ini bisa dikatakan cukup langka dan menjadi incaran para kolektor. Bisa dipastikan juga harganya justru semakin tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.