Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Kemenhub Turunkan Emisi di Sektor Transportasi

Kompas.com - 15/06/2021, 11:42 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah menyiapkan strategi untuk menurunkan tingkat emisi gas rumah kaca di sektor transportasi.

Untuk mengurangi dampak pemanasan global, ada tiga upaya pendekatan yang dilakukan, yakni melalui pencegahan (avoid), pergeseran (shift), dan peningkatan (improve).

Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan RI, mengatakan, pendekatan pertama, yaitu pencegahan (avoid), dilakukan melalui pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD) di wilayah perkotaan.

Baca juga: Cara Blokir STNK pada Kendaraan yang Sudah Dijual

Calon penumpang antre menunggu bus TransJakarta di Halte Harmoni, Jakarta Pusat, Senin (16/3/2020).  Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mencari jalan keluar dan melakukan evaluasi atas terjadinya antrian panjang di halte Transjakarta, dengan hanya mengoperasikan 13 koridor bus mulai pukul 06.00 sampai 18.00 WIB dengan jarak waktu kedatangan bus (headway) 20 menit sekali, dampak dari penerapan social distancing.ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI Calon penumpang antre menunggu bus TransJakarta di Halte Harmoni, Jakarta Pusat, Senin (16/3/2020). Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mencari jalan keluar dan melakukan evaluasi atas terjadinya antrian panjang di halte Transjakarta, dengan hanya mengoperasikan 13 koridor bus mulai pukul 06.00 sampai 18.00 WIB dengan jarak waktu kedatangan bus (headway) 20 menit sekali, dampak dari penerapan social distancing.

Konsep ini akan menciptakan ekosistem transportasi massal transit yang terintegrasi, dan dapat menumbuhkan komunitas pejalan kaki dan pesepeda, sehingga mengakomodasi kebutuhan masyarakat untuk menjalani hidup lebih sehat.

Selanjutnya pendekatan kedua yaitu pergeseran (shift), yang dilakukan dengan cara mengoptimalkan kapasitas dan kualitas layanan transporasi umum perkotaan.

Misalnya dengan memberikan subsidi transportasi massal perkotaan melalui skema buy the services di sektor transportasi jalan.

Baca juga: Lebih Terjangkau, Berikut Estimasi Harga Daihatsu Rocky 1.2L

Layanan Buy the Service di BaliDjoko Setijowarno Layanan Buy the Service di Bali

Adapun pendekatan yang ketiga yaitu pendekatan peningkatan (improve), pendekatan ini dilakukan melalui pemanfaatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja transportasi.

Contohnya dengan penggunaan kendaraan pribadi maupun angkutan massal berbahan bakar non fosil seperti; kendaraan listrik berbasis baterai, teknologi surya, dan bahan bakar nabati.

“Pemanfaatan kendaraan listrik menjadi salah satu implementasi kebijakan upaya penurunan emisi yang telah menjadi kebijakan nasional,” ujar Budi Karya, dalam keterangan tertulis (14/6/2021).

Baca juga: Relaksasi PPnBM 0 Persen Ada Lagi, Kapan Mobil Toyota Turun Harga

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengendarai mobil listrik kendaraan dinasnya dari Gedung Kementerian Pehubungan ke Stasiun Gambir, Rabu (16/12/2020). (DOK. Kemenhub) Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengendarai mobil listrik kendaraan dinasnya dari Gedung Kementerian Pehubungan ke Stasiun Gambir, Rabu (16/12/2020).

“Kami sudah memulai dengan menggunakan kendaraan listrik sebagai kendaraan dinas,” kata dia.

Seperti diketahui, sampai akhir April 2021, Kemenhub telah menggunakan 26 unit kendaraan listrik dan 43 unit lagi akan dipesan secara berkala untuk para pejabat di kantor pusat, dan jumlahnya akan terus bertambah.

Menhub berharap, langkah ini dapat diikuti oleh Kementerian dan Lembaga lainnya untuk turut berkontribusi mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

“Namun demikian, kami juga berharap kehadiran kendaran listrik ini dapat diikuti dengan pembangunan energi pembangkit listrik yang lebih bersih, sehingga tidak mengalihkan emisi dari transportasi ke sektor pembangkit listrik,” ucap Budi Karya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau