Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik 60 Persen, Transportasi Logistik Jadi Lokomotif Pemulihan Ekonomi

Kompas.com - 08/06/2021, 07:42 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comTransportasi logistik yang produktif dan relatif stabil pada masa pandemi dinilai dapat mempercepat pemulihan ekonomi.

Hal ini diungkap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam webinar yang disiarkan Youtube Kementerian Perhubungan, Senin (7/6/2021).

Budi mengatakan, pemulihan ekonomi nasional tidak lepas dari peran sektor logistik yang tetap berjalan selama pandemi.

Baca juga: Penjelasan Quartararo Penyebab Wearpack Terbuka hingga Lepas Pelindung

Kemenhub berupaya jaga angkutan barang logistik. DOK. Kemenhub Kemenhub berupaya jaga angkutan barang logistik.

“Kegiatan di sektor logistik di tengah Covid-19 ini cenderung stabil bahkan meningkat karena banyak masyarakat yang berbelanja secara online,” ujar Budi.

Hal ini dikarenakan aktivitas belanja daring cenderung meningkat sehingga menyebabkan kinerja angkutan barang meningkat.

Menurutnya, sektor logistik relatif stabil karena didukung dengan jaringan transportasi yang memadai dan pembangunan infrastruktur berjalan.

Baca juga: 5 Pilihan Mobil Bekas Mesin Diesel, Ada Kijang Kapsul Rp 50 Jutaan

Sejumlah kendaraan melintasi tol JORR (Jakarta Outer Ring Road) menuju tol Jakarta-Cikampek di Bekasi , Jawa Barat, Kamis (23/4/2020). Menurut data Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya sebanyak 44.550 kendaraan keluar wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi ) melewati gerbang tol Cikampek Utama jelang larangan mudik yang ditetapkan pemerintah pada (24/4/2020).ANTARA FOTO/FAKHRI HERMANSYAH Sejumlah kendaraan melintasi tol JORR (Jakarta Outer Ring Road) menuju tol Jakarta-Cikampek di Bekasi , Jawa Barat, Kamis (23/4/2020). Menurut data Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya sebanyak 44.550 kendaraan keluar wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi ) melewati gerbang tol Cikampek Utama jelang larangan mudik yang ditetapkan pemerintah pada (24/4/2020).

Konektivitas antar daerah yang meningkat telah mendukung aksesibilitas angkutan logistik di berbagai wilayah, sehingga pasokan logistik selama pandemi tetap dapat dilakukan secara efisien dan efektif.

“Efisiensi pengiriman logistik ini tentunya dapat terwujud dengan adanya infrastruktur yang baik pada sektor transportasi dan integrasi dari semua simpul transportasi,” ucap Budi.

Tercatat pada tahun ini, arus logistik mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada periode lebaran kemarin saja, arus logistik naik 60 persen.

Baca juga: Moge Kena Razia Knalpot Bising, Pemilik Klaim Itu Knalpot Standar

Pengemudi ojek online melintas di Jalan Mangga Dua Raya, Jakarat Pusat, Rabu (11/3/2020). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi menaikan tarif ojek online untuk zona 2 atau wilayah Jabodetabek pada 16 Maret 2020. Kemenhub memutuskan untuk menaikan tarif batas bawah (TBB) ojol sebesar Rp 250 per kilometer (km) menjadi Rp 2.250 per km, dari sebelumnya Rp 2.000 per km.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pengemudi ojek online melintas di Jalan Mangga Dua Raya, Jakarat Pusat, Rabu (11/3/2020). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi menaikan tarif ojek online untuk zona 2 atau wilayah Jabodetabek pada 16 Maret 2020. Kemenhub memutuskan untuk menaikan tarif batas bawah (TBB) ojol sebesar Rp 250 per kilometer (km) menjadi Rp 2.250 per km, dari sebelumnya Rp 2.000 per km.

Terutama pengiriman bersifat last-mile delivery alias pengiriman langsung ke konsumen melalui jasa pengiriman atau moda ojek online.

Budi juga menambahkan, layanan angkutan logistik dapat menopang ketahanan energi, pangan dan kegiatan sektor lain dengan baik sehingga ekonomi dapat bangkit mencapai kondisi yang lebih baik.

"Meski di masa pandemi sektor transportasi terpukul, ternyata sektor ini masih menjadi lokomotif ekonomi bahkan menjadi penopang sektor lain untuk bergerak," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau