JAKARTA, KOMPAS.com – Transportasi logistik yang produktif dan relatif stabil pada masa pandemi dinilai dapat mempercepat pemulihan ekonomi.
Hal ini diungkap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam webinar yang disiarkan Youtube Kementerian Perhubungan, Senin (7/6/2021).
Budi mengatakan, pemulihan ekonomi nasional tidak lepas dari peran sektor logistik yang tetap berjalan selama pandemi.
Baca juga: Penjelasan Quartararo Penyebab Wearpack Terbuka hingga Lepas Pelindung
“Kegiatan di sektor logistik di tengah Covid-19 ini cenderung stabil bahkan meningkat karena banyak masyarakat yang berbelanja secara online,” ujar Budi.
Hal ini dikarenakan aktivitas belanja daring cenderung meningkat sehingga menyebabkan kinerja angkutan barang meningkat.
Menurutnya, sektor logistik relatif stabil karena didukung dengan jaringan transportasi yang memadai dan pembangunan infrastruktur berjalan.
Baca juga: 5 Pilihan Mobil Bekas Mesin Diesel, Ada Kijang Kapsul Rp 50 Jutaan
Konektivitas antar daerah yang meningkat telah mendukung aksesibilitas angkutan logistik di berbagai wilayah, sehingga pasokan logistik selama pandemi tetap dapat dilakukan secara efisien dan efektif.
“Efisiensi pengiriman logistik ini tentunya dapat terwujud dengan adanya infrastruktur yang baik pada sektor transportasi dan integrasi dari semua simpul transportasi,” ucap Budi.
Tercatat pada tahun ini, arus logistik mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada periode lebaran kemarin saja, arus logistik naik 60 persen.
Baca juga: Moge Kena Razia Knalpot Bising, Pemilik Klaim Itu Knalpot Standar
Terutama pengiriman bersifat last-mile delivery alias pengiriman langsung ke konsumen melalui jasa pengiriman atau moda ojek online.
Budi juga menambahkan, layanan angkutan logistik dapat menopang ketahanan energi, pangan dan kegiatan sektor lain dengan baik sehingga ekonomi dapat bangkit mencapai kondisi yang lebih baik.
"Meski di masa pandemi sektor transportasi terpukul, ternyata sektor ini masih menjadi lokomotif ekonomi bahkan menjadi penopang sektor lain untuk bergerak," kata Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.