Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER OTOMOTIF] Masa Berlaku SIM Bukan Berdasarkan Tanggal Lahir Lagi | Kesalahan yang Sering Dilakukan Pengemudi di Jalan Tol

Kompas.com - 21/05/2021, 06:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Surat Izin Mengemudi (SIM) memiliki masa berlaku lima tahun. Dahulu, masa berlaku ini berdasarkan dari tanggal lahir pemiliknya, namun sekarang sudah berubah.

Perubahan ini berdasarkan surat telegram Korlantas Nomor ST/2664/X/Yan.1.1/2019, di mana masa kedaluwarsa dari SIM kini bergantung pada tanggal percetakan.

"Sesuai dengan ketentuan, masa berlaku SIM ialah lima tahun sejak diterbitkan, bukan berdasarkan tanggal lahir lagi," ujar Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo saat dihubungi Kompas.com belum lama ini.

Selain berita tentang masa berlaku SIM yang bukan berdasarkan tanggal lahir lagi, ada juga berita soal kesalahan yang sering dilakukan pengemudi di jalan tol.

Penasaran seperti apa, berikut ini lima artikel terpopuler di kanal Kompas Otomotif pada hari Kamis, 20 Mei 2021:

1. Jangan Lupa, Masa Berlaku SIM Bukan Berdasarkan Tanggal Lahir Lagi

Cara dan prosedur membuat SIM lama dan Smart SIM  polri.go.id Cara dan prosedur membuat SIM lama dan Smart SIM

Surat Izin Mengemudi (SIM) memiliki masa berlaku lima tahun. Dahulu, masa berlaku ini berdasarkan dari tanggal lahir pemiliknya, namun sekarang sudah berubah.

Perubahan ini berdasarkan surat telegram Korlantas Nomor ST/2664/X/Yan.1.1/2019, di mana masa kedaluwarsa dari SIM kini bergantung pada tanggal percetakan.

"Sesuai dengan ketentuan, masa berlaku SIM ialah lima tahun sejak diterbitkan, bukan berdasarkan tanggal lahir lagi," ujar Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo saat dihubungi Kompas.com belum lama ini.

Baca juga: Jangan Lupa, Masa Berlaku SIM Bukan Berdasarkan Tanggal Lahir Lagi

2. Kenapa Harus Injak Rem Sebelum Menyalakan Mesin Mobil Transmisi Matik?

Rem mobil matikStanly/Otomania Rem mobil matik

Menyalakan mobil dengan transmisi otomatis biasanya harus sambil menekan pedal rem.

Sedangkan untuk beberapa mobil zaman dahulu, selain transmisi otomatis, tinggal putar saja kunci mobilnya dan mesin menyala.

Namun saat ini, kebanyakan pabrik mobil mengharuskan pengemudi untuk menekan pedal rem baru mesinnya bisa dinyalakan.

Jika tidak diinjak, mesin tidak akan menyala walaupun sudah memutar kunci atau menekan tombol start/stop engine.

Baca juga: Kenapa Harus Injak Rem Sebelum Menyalakan Mesin Mobil Transmisi Matik?

3. Berbahaya, Ini Kesalahan yang Sering DIlakukan Pengemudi di Jalan Tol

Ilustrasi jalan tol.Dok. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Ilustrasi jalan tol.

Mengemudikan mobil di jalan tol harus mengikuti aturan dan kaidah yang berlaku. Sebab berkendara di jalan tol memiliki sedikit perbedaan dengan jalan raya.

Banyak pengemudi yang abai dengan aturan ini. Alhasil perilaku mereka ketika di jalan dapat meningkatkan risiko kecelakaan.

Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan orang Indonesia saat mengemudi di jalan tol.

Baca juga: Berbahaya, Ini Kesalahan yang Sering Dilakukan Pengemudi di Jalan Tol

4. Selain Toyota, Pindad Sediakan Maung Versi Sipil Bermesin Isuzu

Mobil Maung PT Pindad milik Bupati Gunungkidul Sunaryanta Senin (1/3/2021)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Mobil Maung PT Pindad milik Bupati Gunungkidul Sunaryanta Senin (1/3/2021)

PT Pindad (Persero) mulai membuka keran pemesanan untuk Maung 4x4 versi sipil. Kendaraan taktis ringan (rantis) ini bisa dibeli dengan kisaran harga antara Rp 600 juta sampai Rp 700 juta.

Menariknya, Pindad tak hanya manawarkan Maung dengan mesin turbo diesel milik Toyota Hilux saja, namun juga ada pilihan bagi konsumen menggunakan mesin Isuzu berkubikasi 2.500 cc.

"Untuk saat ini masih menggunakan basis mesin dari produsen Jepang, ada dari Toyota (Hilux) seperti yang pertama waktu itu. Tapi kita juga pakai mesin dari Isuzu yang sekelasnya," ucap Abraham Mose, Direktur Utama PT Pindad, kepada Kompas.com, Senin (17/5/2021).

Baca juga: Selain Toyota, Pindad Sediakan Maung Versi Sipil Bermesin Isuzu

5. Dokter Sebut Marc Marquez baru Benar-benar Fit di GP Jerman

Marc Marquez saat balapan pada MotoGP Spanyol 2021. (Photo by PIERRE-PHILIPPE MARCOU / AFP)PIERRE-PHILIPPE MARCOU Marc Marquez saat balapan pada MotoGP Spanyol 2021. (Photo by PIERRE-PHILIPPE MARCOU / AFP)

Dr Xavier Mir mengatakan, bahwa butuh waktu lama untuk Marc Marquez kembali ke kondisi terbaiknya seperti sebelum kecelakan.

Dokter yang biasa menangani para pebalap MotoGP itu mengatakan, Marc butuh dua sampai tiga balapan lagi sebelum kondisinya siap secara 100 persen.

Baca juga: Dokter Sebut Marc Marquez Baru Benar-benar Fit di GP Jerman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com