Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingat Kembali Dampak Buruk Merokok di Mobil

Kompas.com - 19/05/2021, 16:01 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewasa ini merokok saat berkendara masih kerap dipercaya bisa meningkatkan daya konsentrasi sekaligus menghilangkan rasa kantuk. Sehingga, tak jarang pengemudi yang merokok di dalam mobil.

Padahal, prilaku tersebut memiliki dampak negatif baik bagi penumpang maupun pengemudi itu sendiri. Sebab, bau rokok yang menempel pada seluruh ruang kabin mobil sulit dihilangkan.

Selain itu, mengemudi sambil melakukan aktivitas lain pun berpotensi untuk menghilangkan daya konsentrasi karena hilangnya fokus atas salah satu kegiatannya. Maka, dalam kasus ekstrem bisa timbulkan kecelakaan.

Baca juga: Ini Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Mobil Matik Jalan Menanjak

Ilustrasi merokok sambil berkendaraShutterstock.com Ilustrasi merokok sambil berkendara

"Rokok adalah salah satu 'pengganggu' kenyamanan yang bandel, khususnya pada baunya. Sebab, satu kali rokok saja sudah menempel di seluruh kabin. Pakai pewangi beraroma kopi pun masih sulit," jelas Ario Hadi, Operation Manager Autospa Bekasi saat dihubungi Kompas.com belum lama ini.

Belum lagi biasanya rokok meninggalkan bercak di plafon mobil ataupun bagian lain yang berbahan kain. Abu rokok di sela-sela interior juga tak kalah merepotkan untuk dibersihkan.

"Untuk menghilangkan bau rokok harus lakukan pembersihan interior, di lap tiap hari tergantung banyaknya intensitas merokok di dalam mobil. Atau bisa juga ke salon dengan mengambil treatment fogging interior," kata Ario.

Baca juga: Naik Motor Sambil Pakai Earphone, Bisa Kena Sanksi

Adapun biaya pembersihan mobil di salon bermacam-macam. Menurut daftar harga di Autospa Bekasi, mulai dari Rp 500.000 sampai Rp 1,6 juta.

Tidak sampai di sana, dikatakan Technical Support Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi, asap dari rokok juga bisa mengganggu sistem air conditioner (AC) mobil.

"Mobil-mobil sekarang sudah dilengkapi dengan cabin air filter. Nah, asap itu punya potensi ikut tersirkulasi dalam sistem AC sehingga membuat waktu pergantiannya jadi lebih sering," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau