Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Ganti Sparepart pada Sistem Pengereman Pakai yang KW

Kompas.com - 12/05/2021, 10:02 WIB
M. Adika Faris Ihsan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem pengereman jadi salah satu bagian utama dalam sebuah mobil. Seluruh bagian pada sistem pengereman harus selalu dalam kondisi prima.

Oleh karena itu, selalu disarankan untuk mengecek kondisi seluruh komponen pada sistem pengereman. Jika sudah aus atau kerjanya tidak maksimal, segera lakukan penggantian atau perbaikan.

Penggantian komponen pada sistem pengereman dianjurkan untuk memilih yang asli atau sesuai dengan pabrikan mobil tersebut.

Baca juga: Pengendara Motor Hajar Polisi Tidur, Pembonceng Mental ke Aspal

Selain lebih optimal saat digunakan, tingkat keawetan atau usia pakainya pun lebih panjang dari yang imitasi atau KW. Saat ini memang banyak beredar komponen pengereman seperti kampas dan kaliper versi imitasi.

Lantas, apakah berbahaya jika menggunakan komponen versi imitasi tersebut?

Ilustrasi piringan cakram, kaliper, dan kampas rem mobil Ilustrasi piringan cakram, kaliper, dan kampas rem mobil

Didi Ahadi selaku Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor menegaskan bahaya penggunaan komponen pengereman versi KW.

"Ini karena versi imitasi material dasarnya berbeda dengan yang versi asli, bisa menyebabkan rem kurang pakem atau bahkan bisa merusak piringan disc-nya," kata Didi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (11/5/2021).

Baca juga: Arogansi Pengemudi Lamborghini di Kompleks Perumahan Jelang Dini Hari

Ini karena komponen asli buatan pabrikan mobil tersebut sudah didesain sesuai mobilnya. Jadi telah melewati pengujian dan pertimbangan secara detail. Berbeda dengan komponen imitasi atau KW.

Agar lebih aman, memang disarankan untuk membeli sparepart tersebut langsung di jaringan bengkel resminya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com