JEREZ, KOMPAS.com - Arm pump menjadi topik besar di GP Jerez, beberapa waktu lalu. Karena masalah arm pump Fabio Quartararo harus merelakan podium di depan mata.
Posisi pebalap Monster Energy Yamaha itu melorot jauh ke belakang karena tangannya lemas. Quartararo mengaku tak kuat meremas tuas rem dan memutar gas.
Sebelumnya, pebalap Ducati Lenovo Jack Miller dan pebalap KTM Iker Lecuona juga harus dioperasi setelah dua balapan pembuka di GP Qatar, karena masalah yang sama.
Baca juga: Bolehkah Warga Jakarta ke Bodetabek atau Sebaliknya Saat Lebaran?
Selain itu pebalap Aprilia Aleix Espargaro juga dijdwalkan bakal melakukan operasi arm pump usai GP Perancis.
Ditengarai, banyaknya pebalap yang mengalami masalah arm pump karena motor MotoGP saat ini terlalu ekstrem untuk tubuh manusia.
Aleix mengatakan, motor MotoGP modern sangat kencang dan menuntut fisik yang luar biasa.
"MotoGP semakin cepat dan cepat. Motor memiliki lebih banyak downforce. Aerodinamika menjadi lebih baik dan performa meningkat. (Badan) kami bukan mesin seperti motor. Kami adalah manusia," katanya mengutip Motorsport-Total.com, Minggu (9/5/2021).
"Akselerasi motornya luar biasa. Dari satu tikungan ke tikungan berikutnya bisa mencapai lebih dari 200 kpj. Anda harus bisa beraksi. Ini sangat sulit. Saya tidak tahu bagaimana kami ke depannya," katanya.
"Saya suka olahraga dan saya suka mencoba hal-hal baru agar bugar. Tapi saya tidak tahu bagaimana kita bisa berlatih untuk memperbaikinya. Saya berlatih lebih keras dari sepuluh tahun yang lalu. Saya berbicara dengan Dokter Charte lagi dan harus dioperasi lagi," kata Aleix.
Baca juga: Ingat Lagi, Syarat Keluar Masuk Jabodetabek buat Transportasi Darat
Pebalap Esponsorama Racing, Luca Marini, mengatakan, banyak hal yang menyebabkan arm pump. Selain teknis juga hal lain yang bahkan terlihat remeh seperti wearpack terlalu sempit.
"Misalnya, setelan kulit bisa jadi terlalu ketat. Itu yang terjadi dengan saya di masa lalu. Sehingga menyebabkan posisi tuas rem berada dalam posisi yang aneh," katanya.
"Bahkan bagi mekanik, tidak mudah saat mereka merombak sepenuhnya motor agar semuanya berada pada posisi yang sama lagi. Perbedaan tuas rem satu milimeter dapat memicu terjadinya arm pump," katanya.
Adik Valentino Rossi ini mengatakan, arm pump juga bisa terjadi saat pebalap naik kelas dan tidak terbiasa dengan bobot motor yang lebih berat.
"Motornya lebih berat dan Anda harus mengerem lebih keras daripada di kelas sebelumnya," kata Marini.
Baca juga: Warga Jakarta Boleh ke Bodetabek atau Sebaliknya, Asal Bukan Mudik
Hal itu diamini oleh pebalap pabrikan KTM Miguel Oliveira yang melakukan operasi pada 2016, pada tahun pertama setelah naik kelas ke Moto2.