Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Indonesia Harus Terapkan Standar Euro 4?

Kompas.com - 29/04/2021, 18:21 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Penerapan standar Euro 4 pada kendaraan bermesin diesel diundur yang mulanya tahun 2021 menjadi April 2022. Nantinya, semua pabrik kendaraan hanya boleh memproduksi kendaraan dengan standar Euro 4.

Penerapan standar emisi Euro 4 ini harus dilakukan di Indonesia. Mengingat akan banyak dampak positif dari diterapkannya standar emisi yang lebih tinggi, misalnya seperti berkurangnya produksi gas rumah kaca.

Kasubdit Ilmate Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI Dodiet Prasetyo mengatakan, peningkatan standar emisi Euro 4 ini harus dilakukan, karena agar disesuaikan dengan standar global.

Baca juga: Mulai Juni Bus BTS Beroperasi di Bogor, Ini Rutenya

Layanan purna jual Isuzu di tempat customerDOK. IAMI Layanan purna jual Isuzu di tempat customer

“Indonesia juga tidak mungkin selalu mempertahankan standar yang ada, karena nantinya kita hanya akan bermain di negara sendiri,” ucap Dodiet dalam acara Isuzu Talkshow: Peluang Indonesia di Pasar Global dengan Implementasi Euro 4, Rabu (28/4/2021).

Sedangkan dunia otomotif terus berkembang dan harus mengacu ke standar global. Jadi Indonesia bukan hanya mampu menjadi tuan rumah di negara sendiri, tetapi juga bisa mengekspor seluruh produknya ke berbagai negara.

Selain itu, keuntungan lain memproduksi kendaraan yang sudah sesuai standar global adalah bisa mengurangi biaya produksi. Hal ini bisa terjadi karena pabrik tidak membuat satu kendaraan dengan beberapa standar.

Baca juga: Komparasi Tenaga Mesin Raize Rocky dengan Magnite, Sonet dan Ignis

“Ketika adanya keseragaman standar domestik dan ekspor, artinya produsen akan mampu memangkas biaya produksi,” kata Dodiet.

Tonton Eko, Product Development Division Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia mengatakan, secara biaya, memproduksi kendaraan hanya dengan satu standar, yakni standar global memang jadi lebih efisien.

“Kita dari sisi manufaktur jadi hanya membuat dalam satu standar. Kemudian potensi ekspor juga akan lebih terbuka pada negara-negara tujuan yang standarnya sudah Euro 4,” kata Tonton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau