JAKARTA, KOMPAS.com – Penjualan mobil diprediksi akan mengalami pertumbuhan yang tinggi pada kuartal kedua tahun ini, terutama pada periode April dan Mei sebagai efek dari relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM).
Mohammad Faisal, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, mengatakan, penjualan mobil bisa tumbuh hingga dua digit.
Prediksi ini tercermin dari penjualan mobil yang meningkat signifikan pada Maret 2021, padahal relaksasi baru diberikan untuk mobil dengan kriteria di bawah 1.500 cc.
Baca juga: Mulai Juni Bus BTS Beroperasi di Bogor, Ini Rutenya
“Di April sudah bertambah diberikan relaksasi PPnBM untuk kendaraan mobil dengan kriteria 1.500-2.500 cc,” ujar Faisal, Kamis (29/4/2021).
“Kami perkirakan di April dan Mei 2021 akan ada peningkatan lagi penjualan kendaraan bermotor lebih dari 11 persen,” kata dia.
Menurutnya, insentif pajak yang diberikan pemerintah itu bakal mendorong penjualan mobil hingga akhir 2021.
Baca juga: Komparasi Tenaga Mesin Raize Rocky dengan Magnite, Sonet dan Ignis
Hal ini tentu memberikan dampak positif bagi kinerja industri otomotif, yang kondisi pasarnya cenderung lesu pada 2019, bahkan sempat anjlok akibat pandemi Covid-19 tahun 2020.
Sebelumnya, Gaikindo mencatat penjualan wholesales pada Maret lalu mencapai 84.910 unit. Atau meningkat 72,6 persen dari pencapaian Februari sebelumnya.
Sementara penjualan retail berhasil menembus 77.511 unit atau naik 65,1 persen dibandingkan bulan sebelumnya, sebanyak 46.943 unit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.