Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/04/2021, 11:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang terjadi selama setahun terakhir telah mempengaruhi pergerakan industri mobil bekas.

Meski sempat mengalami penurunan penjualan, pasar mobil bekas di awal tahun ini masih menunjukkan optimisme, diperkuat oleh kebijakan pemerintah yang mendorong daya beli masyarakat.

Melihat hal ini, OLX Autos meluncurkan campaign #GampangnyaPasti guna menginformasikan kepada konsumen otomotif bahwa OLX Autos adalah platform yang terpercaya dan bisa memberikan convenience, rasa nyaman, serta aman pada setiap transaksinya.

Baca juga: Nunggu Mobil Baru Kelamaan, Konsumen Beralih Beli Mobil Bekas

Perubahan pasar mobil bekas saat ini terlihat dari hasil studi yang dilakukan oleh OLX Autos baru-baru ini. Studi yang bertajuk “Consumer Research” tersebut memperlihatkan bahwa terjadi penurunan 9 persen poin persentase jika dibandingkan kuartal IV, 2020 terhadap niat membeli mobil bekas.

Adanya faktor eksternal seperti pemberlakuan PPnBM persen membuat penurunan ini tergolong wajar.

Faktor-faktor yang membuat konsumen tetap membeli mobil bekas antara lain 31 persen masyarakat mencari mode transportasi yang aman karena orang sudah banyak yang beraktivitas normal. Kemudian, 28 pesen masyarakat mencari mobil yang usianya masih terbilang baru.

“Data kami menunjukkan masyarakat masih memprioritaskan keamanan dan mobil bekas menjadi salah satu opsi yang tidak hanya aman tetapi juga relatif terjangkau,” ujar Johnny Widodo, CEO OLX Group Indonesia di Jakarta belum lama ini.

OLX Autos menerapkan protokol kesehatan untuk staf inspeksi agar konsumen lebih aman dan nyaman (Dok. OLX Autos) OLX Autos menerapkan protokol kesehatan untuk staf inspeksi agar konsumen lebih aman dan nyaman (Dok. OLX Autos)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh OLX Autos bertajuk “Individual Seller Segmentation”, pandemi ini juga masih membuat mereka membutuhkan tambahan dana sehingga melepas aset yang mereka miliki, tidak terkecuali mobil.

Sebanyak 39 persen pelanggan melepas aset mobil dengan alasan adanya “kebutuhan” yang mendesak untuk keperluan keluarga. Sedangkan 29 persen pelanggan, menjual mobil untuk upgrade dan mempunyai keinginan untuk memiliki mobil yang lebih baik dari mobil sebelumnya.

Selama proses ini, mereka menghadapi tantangan tersendiri diantaranya 36 persen penjual mengatakan bahwa menjual mobil menghabiskan terlalu banyak waktu dan 57 persen penjual memiliki kendala saat proses negosiasi seperti tidak mencapai kesepakatan ataupun kecocokan harga.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com