JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini marak beredar video bus dan truk oleng di media sosial. Aksi tersebut sengaja direkam dan diunggah ke media sosial demi mendapatkan ketenaran.
Seperti video yang viral di media sosial setelah diunggah oleh akun instagram Dashcam Indonesia.
Dalam rekaman tersebut, terlihat pengemudi truk bersama dengan kernetnya tengah melaju di malam hari. Sopir truk tersebut terlihat sengaja menunjukkan gayanya ketika membawa kendaraan besarnya secara oleng (ugal-ugalan).
Baca juga: Berencana Mudik Sebelum 6 Mei 2021, Ini Aturannya
Terlihat juga dalam video ada kaki yang diduga milik kernet truk ini diselonjorkan di atas dasbor. Beberapa kali terdengan suara sopir dan kernet yang mengaku bahwa truknya oleng.
Selang beberapa detik, sopir truk tersebut justru benar-benar kehilangan kendali hingga truk mengalami kecelakaan dan terguling di jalan.
Terkait kejadian tersebut, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, prinsip pengemudi itu harus mampu menguasai kendaraan dan menjaga keamanan terhadap penumpangnya.
“Ingat di jalan umum semuanya mobile termasuk kendaraan yg dikemudikan. Di jalan raya tidak dibutuhkan kehebatan selain keamanan, jadi aksi-aksi yang ada di video serta yang menjurus ke bahaya sebaiknya tidak dilakukan di tempat umum,” ujar Sony saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/4/2021).
Selain itu menurut Sony, penumpang yang duduk di dalam mobil ada etikanya. Etika ini diatur atas dasar keselamatan dan keamanan.
Sony melanjutkan, jika berlaku tidak wajar (posisi kaki di dasbor) atau duduk sembarangan akan berisiko fatal saat kecelakaan. Karena duduk sempurna salah satu yang mengurangi risiko cedera.
Baca juga: Diskon Mobil Murah di IIMS Hybrid 2021, Harga Jadi Rp 90 Jutaan
"Kalau menaruh kaki di dasbor yang mana bukan tempat semestinya, sama dengan menantang maut. Ketika mobil tersebut mengerem saja, posisi yang tidak sempurna ini dapat membuat badan merosot ke depan," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.