JAKARTA, KOMPAS.com – Peredaran bus listrik di Indonesia memang bisa dibilang semakin dekat. Bahkan PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) menargetkan 100 armada bus listrik akan dioperasikan pada tahun 2021.
Sebelum bisa beroperasi di jalanan Jakarta, bus listrik harus melewati serangkaian uji coba. Kompas.com mendapatkan kesempatan untuk mencoba naik bus listrik yang sedang diuji beban dan kilometer oleh TransJakarta.
Kali ini bus listrik medium buatan PT Industri Kereta Api (Inka) dengan model E-Inobus yang akan kami coba.
Kompas.com diajak mengelilingi area pool TransJakarta di Cawang, Jakarta Timur untuk mencoba bagaimana rasanya naik bus ini.
Baca juga: Ini Tarif Resmi Bikin Baru dan Perpanjangan SIM
Untuk masuk ke kabin E-Inobus, bisa melalui pintu yang ada di sisi kiri. Karena bukan bertipe low entry, jadi ada anak tangga yang harus dilewati untuk masuk ke kabin.
Sebelum masuk, di dasbor bus sudah dipasang alat untuk tap-in kartu uang elektronik sebagai alat pembayaran.
Masuk ke kabinnya, ketika mecoba duduk di kursinya, terasa nyaman karena sudah dilapisi dengan busa dan bahan kulit. Selain itu, ketika diajak keliling, memang agak terasa limbung karena manuver yang patah saat dikendarai.
Selain itu, ketika kami coba rasakan kabinnya, sayang sekali sistem pendingin ruangannya sedang tidak prima.
Memang pengemudi juga mengatakan ketika awal dinyalakan busnya, AC tidak langsung dingin.
Baca juga: Polisi Mulai Cegah Aktivitas Mudik Lebaran 2021 Mulai Hari Ini
Namun selain itu, tentu rasa ketika jadi penumpang bus listrik agak sedikit berbeda daripada bus konvensional. Paling utama adalah heningnya kabin, karena tidak ada suara mesin yang masuk kabin penumpang.
Untuk saat ini, masalah AC memang tidak begitu diperhatikan, mengingat unit ini memang hanya diuji coba untuk mengetahui beban dan jarak tempuhnya berapa kilometer.
Nantinya, jika akan digunakan sebagai armada TransJakarta, tentu akan disesuaikan lagi spesifikasinya.
Teknisi dari TransJakarta mengatakan, selama uji coba, bus medium ini diisi dengan beban sampai 8 ton. Setelah itu, bus listrik dengan kapasitas baterai 172 kWh berhasil mendapatkan jarak 250 kilometer dalam satu hari pemakaian.
Namun harus diingat, hasil uji coba tadi hanya dilakukan di jalan tol. Kemudian sebelum resmi beroperasi, bus listrik harus melalui uji komersial, dipakai di rute TransJakarta selama tiga bulan penuh. Jika baik hasilnya, maka bisa jadi pilihan operator yang mau memakai bus listrik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.