Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta-Semarang 12 Jam, Dapat Apa dengan BMW X5?

Kompas.com - 12/04/2021, 14:22 WIB
Wisnu Nugroho,
Aris F Harvenda

Tim Redaksi

Semua kendaraan diarahkan melewati Tol Cikampek lama yang untuk sejumlah ruasnya tidak rata kondisi jalannya. Sisa-sisa pembangunan Tol Layang dan jalur kereta masih banyak dibiarkan.

Banyak dijumpai gelombang di jalan, lobang, patahan dan retakan jalan ketika kendaraan melaju selepas macet.

Uji suspensi BMW X5 terjadi di sini. Dengan adaptive 2-axle air suspension yang secara otomatis bisa mengatur level suspensinya sesuai kondisi jalan, perjalanan terasa tanpa goncangan.

Mode suspensi juga bisa diatur secara manual dalam lima tingkatan dengan rentang penyesuaian 80mm. Sebelum berangkat, saya set suspensi di tingkat tiga.

Berkat suspensi yang prima, ruas jalan tol yang tidak rata karena patahan, retakan dan lobang yang belum ditambal tidak terasa menyiksa. Barang-barang di bagasi juga tidak bergeser atau berpindah tempat karenanya.

Mendapati perjalanan akan panjang lantaran macet, kami nikmati sejumlah fitur yang menyenangkan dan tentu saja menghibur di dalam BMW X5.

Pertama-tama adalah fitur yang memanjakan telinga dimana ditanam Harman Kardon surround sound system. Terdapat 16 loudspeakers berkekuatan 464 W, dilengkapi digital amplifier yang bisa diatur sesuai kebutuhan masing-masing penumpang.

Sepanjang jalan di tengah macet, kami lampiaskan ketidakpastian waktu perjalanan dengan bernyanyi.

Suara sumbang yang lantang tidak terdengar karena tertutup suara penyanyi asli dengan musiknya yang keluar dari Harman Kardon. Menyenangkan.

Sesekali kami menatap layar BMW Live Cockpit Professional selebar 12.3 inci yang secara tiba-tiba menampilkan gambar keseluruhan sisi kendaraan termasuk dari atas (top view), panorama view dan 3D view.

Tampilan tiba-tiba itu muncul saat kendaraan mendekati atau didekati obyek yang membahayakan. Gambar itu sekaligus merupakan sistem peringatan yang sangat memadai untuk mengambil respons yang tepat saat berkendara.

Seperti terjadi di banyak kemacetan, kita kerap dibuat sebal dengan mereka yang ingin didahulukan dan menggunakan bunyi-bunyian mengganggu dilengkapi dengan lampu strobo.

Dari dalam BMW X5, kesebalan itu berkurang atau nyaris hilang. Heningnya ruang di dalam kendaraan yang diisi lagu-lagu pilihan membuat umpatan atau sekadar ngedumel melihat kelakuan mereka yang memaksa minta didahulukan tidak keluar.

Perjalanan lima jam menuju Semarang yang kami perkirakan sebelumnya tidak mewujud. Juga perkiraan Google sekitar delapan jam meleset.

Berangkat pukul 09.00, lima jam kemudian yaitu pukul 14.00, kami baru sampai KM 57. Hendak makan siang, kami berhenti dan beristirahat sejenak di rest area yang penuh.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau